4.9 C
New York
Monday, April 22, 2024

Jangkauan Rudal Milik Iran 2 Ribu Km, Diklaim Mampu Capai Pangkalan Musuh

Teheran, MISTAR.ID

Rudal balistik berbahan bakar cair milik Iran yang diberikan nama Kheibar dengan jangkauan 2.000 kilometer itu disebut mampu mencapai pangkalan musuh bebuyutan Israel dan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.

Iran meluncurkan rudal yang disebut mampu membawa hulu ledak seberat 1.500 kilogram itu dari lokasi yang dirahasiakan, Kamis (25/5/23). Ini terjadi 2 hari setelah panglima angkatan bersenjata Israel mengangkat prospek ‘tindakan’ terhadap Iran atas program nuklirnya.

“Pesan kepada musuh-musuh Iran adalah kami akan membela negara dan pencapaiannya. Pesan kami kepada para mitra, kami ingin membantu stabilitas kawasan,” kata Menteri Pertahanan Iran, Mohammadreza Ashtiani.

Baca juga: Uji Coba Rudal Balistik Tayfun Kembali Dilakukan Turki, Proses Berjalan Mulus

Media pemerintah Iran menyiarkan cuplikan beberapa detik dari apa yang dikatakan sebagai peluncuran versi lanjutan dari rudal balistik Khoramshahr 4 Iran.

Kantor berita negara Irna mengatakan, rudal diberi nama Kheibar itu merujuk pada kastil Yahudi yang dikuasai oleh pejuang muslim pada masa awal Islam.

Israel yang tidak diakui oleh Republik Islam, melihat Iran sebagai ancaman eksistensial. Iran mengatakan, rudal balistiknya merupakan kekuatan pencegah dan pembalasan yang penting terhadap AS, Israel dan musuh regional potensial lainnya.

Salah seorang juru bicara militer Israel mengatakan, pihaknya enggan menanggapi masalah tersebut.

Baca juga: Israel Siap Hadapi Nuklir Bawah Tanah Iran

Kepala angkatan bersenjata Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi dalam pidatonya di Konferensi Herzliya, Selasa (23/5/23) menyinggung Iran telah maju dengan pengayaan uranium lebih jauh dari sebelumnya. “Ada perkembangan negatif di cakrawala yang dapat membawa tindakan (militer),” sebut Halevi.

Namun Halevi tidak merinci apa perkembangan itu, atau tindakan apa yang mungkin diambil dan oleh siapa.

Israel mempermasalahkan upaya 6 kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 yang terhenti sejak September lalu. Macetnya negosiasi terjadi di tengah meningkatnya ketakutan Barat tentang percepatan kemajuan nuklir Iran. AS membatalkan kesepakatan itu pada tahun 2018 lalu. (tempo/hm16)

 

Related Articles

Latest Articles