28.7 C
New York
Tuesday, July 9, 2024

Israel Janjikan Serangan Tak Kenal Lelah ke Hamas

Gaza, MISTAR.ID

Militer Israel mengatakan bahwa mereka bersiap untuk ‘serangan tak kenal lelah’ untuk menghabisi Hamas, sementara mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengingatkan bahwa strategi militer Israel yang mengabaikan kemanusiaan bisa menjadi serangan balik.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah korban tewas di Gaza selama dua minggu serangan udara telah mencapai lebih dari 5.000 orang.

Israel melancarkan serangan udara pada ratusan target di Gaza, Senin (23/10/23) kemarin, sementara tentaranya bertempur melawan militan Hamas di wilayah Palestina yang terkepung itu di mana warga sipil terjebak dalam kondisi mengerikan.

Baca Juga: Mantan PM Pakistan Imran Khan Didakwa Membocorkan Dokumen Rahasia

Di sisi lain, Hamas mengatakan mereka telah melepaskan dua wanita Israel, di antara lebih dari 200 sandera yang ditawan saat serangan mereka pada 7 Oktober di selatan Israel, di mana kelompok ini menewaskan 1.400 orang. Mereka adalah sandera ketiga dan keempat yang dilepaskan.

Kepala Staf Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi mengeluarkan pernyataan yang mengisyaratkan bahwa Israel tidak berniat menghentikan serangan udara di Jalur Gaza yang padat penduduk dan memberikan petunjuk bahwa mereka telah bersiap untuk serangan darat.

“Kami ingin membawa Hamas ke tahap pembongkaran penuh. Jalannya adalah serangan tak kenal lelah, merusak Hamas di mana saja dan dengan cara apa pun,” kata Halevi, seperti dikutip dari Reuters.

Ia menegaskan, bahwa militernya telah mempersiapkan diri dengan baik untuk operasi darat di selatan Israel yang berbatasan dengan Gaza.

“Ada pertimbangan taktis, operasional, dan strategis yang memberikan waktu tambahan, dan pasukan yang memiliki lebih banyak waktu lebih siap, dan itulah yang kami lakukan sekarang,” tambahnya.

Baca Juga: Kapal Perang Dikerahkan 3 Negara ini ke Timur Tengah

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) telah menekankan hak Israel untuk membela diri secara publik. Tetapi, dua sumber yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan, Gedung Putih, Pentagon dan Departemen Luar Negeri disebut lebih hati-hati dalam pembicaraan dengan Israel.

Menurut sumber yang berbicara sebelum pembebasan dua wanita Israel, Senin (23/10/23), prioritas AS saat ini adalah mendapatkan waktu negosiasi untuk pembebasan sandera lain.

Sementara itu, Presiden Joe Biden ketika ditanya tentang kemungkinan gencatan senjata mengatakan ia harus memastikan para sandera dibebaskan baru bisa membicarakan gencatan senjata. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles