8.2 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

China Sebut Tantangan Berat Wujudkan Negosiasi Rusia-Ukraina

Beijing, MISTAR.ID

Upaya mewujudkan adanya negosiasi antara Rusia dan Ukraina yang hingga kini masih terlibat konflik bersenjata merupakan tantangan yang berat.

“Konflik yang sedang berlangsung terus meningkat. Saat ini, ada tantangan berat untuk mengadakan negosiasi dan mencapai hasil yang nyata,” kata Perwakilan Khusus China untuk Eurasia, Li Hui kepada wartawan di Beijing, Jumat (2/6/23).

Namun, dia menganggap langkahnya penting untuk mendorong terciptanya konsensus yang secara bertahap dapat membantu penyelesaian konflik. Menurutnya, saat ini tidak ada pihak yang menutup pintu negosiasi itu.

Baca juga: China dan Singapura Bangun Komunikasi Tingkat Tinggi Pemimpin Pertahanan

“Kami percaya, jika benar-benar ingin menghentikan perang, menyelamatkan nyawa manusia, dan mencapai perdamaian, pengiriman senjata ke medan perang harus dihentikan. Jika tidak, itu hanya akan berisiko terus meningkatkan ketegangan,” ujar Li.

Diketahui Li baru saja melakukan kunjungan ke Ukraina, Polandia, Prancis, Jerman, Rusia dan markas Uni Eropa, dalam upaya mencari solusi atas krisis yang berlangsung.

“China masih bersikap objektif dan tidak berpihak atas krisis di Ukraina, dengan aktif mendorong pembicaraan damai,” sebutnya.

Baca juga: China dan Singapura Bangun Komunikasi Tingkat Tinggi Pemimpin Pertahanan

Li mengklaim sikap China itu mendapatkan dukungan komunitas internasional secara luas, termasuk dari Rusia dan Ukraina.

Pengiriman Li ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan telepon antara Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, yang sempat diragukan berbagai pihak.

Diplomat senior ini pernah menjabat Duta Besar (Dubes) China untuk Rusia pada tahun 2009-2019. Ini membuat keberpihakannya terhadap Rusia dipertanyakan dalam upayanya menyelesaikan konflik Ukraina. (antara/hm16)

Related Articles

Latest Articles