7.8 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Buntut Skandal Korupsi Ukraina, 5 Pejabat Mundur hingga Dipecat

Kyiv, MISTAR.ID

Buntut skandal korupsi membuat lima pejabat Ukraina mundur secara suka rela hingga dipecat ketika pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky.

Skandal korupsi ini muncul ketika Ukraina masih berjuang melawan invasi Rusia yang berlangsung hampir satu tahun.

“Sudah ada keputusan personel, beberapa hari ini, beberapa besok, mengenai pejabat di berbagai tingkat di kementerian dan struktur pemerintahan lainnya, serta di daerah dan penegakan hukum,” kata Zelensky dalam pidato virtual pada Senin (23/1/23) malam.

Baca Juga:NATO Desak Jerman Kirim Tank Tempur ke Ukraina

Kelima pejabat yang mundur atau dipecat itu antara lain Wakil Menteri Pertahanan Vyacheslav Shapovalov, Wakil Jaksa Agung Oleksiy Symonenko, dan Wakil Kepala Staf Presiden Kyrylo Tymoshenko.

Dua pejabat lainnya yang mundur yakni Wakil Menteri Komunitas dan Pengembangan Wilayah, Vyacheslav Negoda dan Ivan Lukerya.

Ukraina memiliki sejarah korupsi dan tata kelola negara yang buruk. Meski begitu, tidak semua pejabat yang mundur ini terkait tuduhan korupsi.

“Presiden melihat dan mendengar masyarakat. Dan dia secara langsung menanggapi permintaan publik paling utama yakni keadilan bagi semuanya,” ucap Penasihat Kepresidenan Mykhailo Podolyak melalui kicauan di Twitter seperti dikutip Reuters.

Mundur massal pejabat ini berlangsung setelah Zelensky memecat Wakil Menteri Pembangunan Masyarakat, Daerah, dan Infrastruktur, Vasyl Lozynkiy, pada Minggu (22/1/23).

Baca Juga:Jenderal Norwegia: 180.000 Tentara Rusia Tewas atau Terluka di Ukraina

Lozynkiy dipecat setelah tertangkap basah menerima suap senilai SU$40 ribu atau Rp6 miliar untuk memfasilitasi kontrak pembelian peralatan dan mesin dengan harga yang digelembungkan.

Kontrak itu berkaitan dengan pengadaan peralatan untuk alternatif lampu, mesin penghangat, dan air bagi masyarakat menjelang musim dingin.

Alternatif ini sangat penting mengingat sejumlah infrastruktur Ukraina hancur lebur akibat gempuran Rusia yang makin menjadi hampir setahun invasi.(cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles