7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

AS Bereaksi, Partai Oposisi Didiskualifikasi dari Pemilu Kamboja

Phnom Penh, MISTAR.ID

Partai opisisi di Kamboja, The Candlelight Party didiskualifikasi dari Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung di negara itu pada bulan Juli 2023.

Ini setelah Dewan Konstitusional Kamboja menolak banding yang diajukan partai itu terhadap diskualifikasi pihaknya pada Pemilu mendatang. Keputusan ini membuat partai yang berkuasa akan mencalonkan diri hampir tanpa lawan pada Pemilu Kamboja.

Hal itu membuat Amerika Serikat (AS) bereaksi dan kecewa, karena partai oposisi Kamboja ditolak ikut Pemilu. Departemen Luar Negeri AS mengatakan, terganggu” atas penjegalan partisipasi Candelight dalam pemilihan itu.

Baca juga: Xi Jinping Bertemu Hun Sen Bahas Kerjasama Strategis China-Kamboja

“AS tidak berencana mengirim pemantau resmi ke Pemilu Kamboja. Itu bagian dari proses Pemilu yang dinilai oleh banyak pakar independen Kamboja dan internasional tidak bebas dan tidak adil,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.

Candlelight baru berusia lebih dari 1 tahun. Selain itu, Candlelight adalah satu-satunya partai yang secara langsung melawan CPP, yang telah memonopoli semua tingkat politik sejak pembubaran Cambodia National Rescue Party (CNRP) pada tahun 2017 lalu.

Partai ini didiskualifikasi karena alasan administratif. Para aktivis menganggap, langkah itu sebagai bagian dari upaya selama bertahun-tahun untuk menghancurkan oposisi yang kritis terhadap Perdana Menteri (PM), Hun Sen yang telah lama menjabat.

Baca juga: Kamboja Harapkan Ukraina Segera Temukan Solusi Damai atas Perang

Dewan beranggotakan 9 orang itu mengatakan, diskualifikasi Komisi Pemilihan Umum Kamboja (NEC) terhadap partai itu adalah konstitusional dan keputusan pengadilan bersifat final.

“Atas dasar hukum, kami melihat fakta. Ada 18 partai yang berhasil mendaftar kata Wakil Sekretaris Jenderal Pengadilan, Prom Vicheth Akara, dalam konferensi pers di Phnom Penh, Kamis (25/5/23).

Hun Sen adalah salah satu pemimpin terlama di dunia setelah hamper 4 dekade memimpin. Pria 70 tahun itu sebelumnya sesumbar Partai Rakyat Kamboja (CPP) akan mendominasi politik hingga 1 abad. (tempo/hm16)

Related Articles

Latest Articles