10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Anak-anak Palestina Jadi Korban Perang, Israel Bujuk PBB Biar Tak Masuk Daftar Hitam

Yerusalem, MISTAR.ID

Anak-anak Palestina yang diduga terluka oleh rudal ,yang ditembakkan dari Gaza dan jatuh ke wilayah Gaza, diduga membuat Israel menyampaikan permohonan kepada  Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk tidak dimasukkan Israel ke dalam daftar hitam negara dan kelompok yang melecehkan anak-anak dalam konflik.

Adapun bujukan itu disampaikan Mayor Jenderal Israel Ghassan Alian dan Utusan Israel di PBB, Gilad Erdan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Selasa (23/5/23) silam.

Guna meloloskan permohonan itu, Alian memberikan informasi kepada Guterres. Dalam laporan itu tertuang informasi  bahwa sejumlah anak Palestina di bawah umur yang terbunuh dalam operasi Israel memiliki hubungan yang kuat dengan kelompok teror, sehingga mendistorsi gambaran yang dilukiskan dalam laporan PBB.

Baca Juga:Indonesia Mengecam Kunjungan Menteri Israel ke Kompleks Al Aqsa

Para pejabat Israel itu juga memberikan contoh-contoh penghasutan teror yang merajalela di Otoritas Palestina, baik di media sosial dan jaringan internet maupun di sekolah-sekolah. Hal ini menyebabkan tingginya tingkat keterlibatan anak-anak dan remaja dalam aksi terorisme.

“Kami memberikan data yang jelas kepada sekretaris jenderal yang membuktikan bahwa mayoritas anak di bawah umur Palestina yang terbunuh dalam satu tahun terakhir terlibat dalam tindakan kekerasan dan terorisme, dan informasi ini dihilangkan dari data PBB,” ujar Erdan, dilaporkan Middle East Monitor, Kamis (25/5/2023).

Erdan dan Alian memberikan informasi kepada Guterres  bahwa organisasi teroris menggunakan anak-anak Palestina sebagai perisai manusia, serta menembakkan rudal dan roket dari daerah padat penduduk. Erdan menegaskan, semestinya Palestina yang dimasukkan ke dalam daftar hitam atas kematian anak-anak mereka di tangan pasukan pendudukan Israel.

Baca Juga:Selama 5 Hari Israel Menyerang Gaza, 2.516 Warga Palestina Kehilangan Rumah

“Siapa pun yang bertanggung jawab atas penghasutan dan perekrutan anak di bawah umur untuk pembunuhan dan terorisme adalah yang harus dimasukkan dalam daftar hitam, bukan IDF (Pasukan Pertahanan Israel), yang merupakan tentara paling bermoral di dunia,” ujar Erdan.

Sementara dalam laporan PBB menyebut organisasi teror terkenal seperti ISIS, Alqaeda, dan Boko Haram atas kejahatan yang dilakukan terhadap anak-anak. Sebuah laporan pafa 2021 memperingatkan bahwa Israel akan ditambahkan ke dalam daftar hitam jika jumlah korban anak-anak Palestina meningkat pada 2022. JNS melaporkan, 80 anak Palestina menjadi sasaran penganiayaan oleh pasukan pendudukan Israel.

Selain itu, disebutkan juga bahwa Israel menolak 1.800 aplikasi untuk anak-anak Palestina yang membutuhkan perawatan medis di luar negeri. Penolakan aplikasi ini telah menewaskan 53 anak Palestina pada  2022.(republika/hm17).

 

 

Related Articles

Latest Articles