5.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

40 Orang Militan Tewas Ditembak dalam Bentrokan Antar Etnis di India

New Delhi, MISTAR.ID

Pemerintah India mengambil tindakan tegas terhadap para militan dalam bentrokan antar etnis yang terjadi di negara bagian Manipur.

Dalam bentrokan itu, pasukan keamanan telah menembak sekitar 40 orang militan pada Minggu (28/5/23). Selain itu, 2 orang anggota polisi juga meninggal dunia.

Hal ini dibenarkan oleh seorang pejabat pemerintah dari pernyataan Perdana Menteri (PM) Manipur, N Biren Singh.

Baca juga: Ini Penyebab China Ancam Tak Hadiri Pertemuan G20 di India

Pejabat pemerintah yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan, Singh sebelumnya menyatakan, pasukan keamanan membunuh sekitar 40 orang militan selama 2 hari terakhir.

Media lokal melaporkan, para militan itu menggunakan senapan M-16, AK-47 dan sniper yang ditembakkan ke warga sipil. Selain itu, juga membakar rumah warga di sejumlah desa.

“Kami telah mulai mengambil tindakan tegas terhadap mereka dengan bantuan tentara dan pasukan keamanan lainnya. Kami mendapat laporan sekitar 40 teroris telah ditembak mati,” kata Singh.

Selain itu, seorang sumber dari pihak militer juga membenarkan adanya kerusuhan. Sumber itu mengungkapkan bahwa setidaknya ada tiga orang yang membawa senjata.

Baca juga: Bentrok Antar Etnis di India Tewaskan 30 Orang, 10 Ribu Mengungsi

Bentrokan antar etnis di negara bagian Manipur pada 8 Mei 2023 lalu, setidaknya menyebabkan 54 orang tewas dan 260 orang terluka.

Bentrokan terjadi antara Suku Meitei, etnis terbesar di Manipur dengan beberapa etnis minoritas lain di negara bagian itu seperti Naga, Kuki dan Mizo.

Penyebab bentrokan ketika suku Meitei berambisi mendapatkan status ‘Suku Terjadwal’ atau Scheduled Tribe di daerah itu, sebuah langkah yang ditentang suku lainnya di Manipur.

Bentrokan pertama kali meletus di distrik negara bagian Churachandpur yang didominasi Kuki yang memprotes tuntutan Suku Meitei.

Baca juga: Saat Negara Asean dan India Latihan Militer, Kapal Militer China Berseliweran

Bulan April lalu, Pengadilan Tinggi Manipur meminta pemerintah mempertimbangkan permohonan masyarakat Suku Meitei. Sementara itu, Suku Naga dan Kuki juga telah lebih dulu mendapatkan status ‘Suku Terjadwal’ itu.

Status itu selama ini memberikan mereka hak memiliki tanah di perbukitan dan hutan. Kedua suku ini pun mayoritas tinggal di perbukitan.

Status ‘Suku Terjadwal’ menjadikan sebuah kelompok diakui secara konstitusional. Status resmi ini memberikan perlindungan tertentu kepada suku dan komunitas yang mendapatkannya.

Apabila Suku Meitei ditetapkan sebagai ‘Suku Terjadwal’, maka suku lain khawatir tidak mempunyai kesempatan mendapatkan pekerjaan dan keuntungan lainnya. (cnn/hm16)

Related Articles

Latest Articles