“Kemarin waktu saya masih jualan di pinggir jalan, pendapatan bersihnya rata-rata Rp 2 juta sebulan. Pas mulai pindah jualan di depan rumah kadang Rp 500 ribu pun gak sampai,” ungkapnya.
Walau pendapatan menurun, Hamidah bersyukur, karena mampu menyekolahkan kedua anaknya hingga perguruan tinggi. Anak pertamanya, Amel, kini sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sementara anak keduanya, Alfian, juga sudah bekerja dengan penghasilan yang lumayan.
Dalam menjalankan usahanya, Hamidah selalu melibatkan Tuhan.
“Sewaktu jualan dan tiba waktu sholat, saya pulang dulu ke rumah buat sholat. Mungkin inilah yang membuat usaha saya berkah. Kalau tidak ada yang beli, Alquran tidak lepas dari saya baca,” tuturnya.
Baca juga:Pengusaha Telur Gulung Bisa Untung Rp100 Juta Setahun
“Capek cari duit, kalau tidak ada yang dibawa mati untuk apa. Kita beribadah kan untuk dibawa mati,” sambung Hamidah menegaskan prinsipnya dalam menjalani hidup.
Perjuangan Hamidah mendapat apresiasi dari teman-temannya. Ketika mendengar kedua anaknya telah berhasil, salah seorang teman sekolahnya memeluk dan memuji perjuangannya.
Meskipun sering mendapat caci dan cela di masa lalu, kini Hamidah bisa berbangga diri karena berhasil membesarkan kedua buah hati dengan keringatnya sendiri. (azmie/hm16)
