Simalungun, MISTAR.ID
Berawal dari rumahnya di Jalan Rintis IX, Balimbingan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Yuliana (52) berhasil menghidupkan mimpi-mimpinya melalui usaha kuliner yang diberi nama ‘Kodita’. Nama ini terinspirasi dari ketiga anaknya—Koko, Dila, dan Tata—sebagai simbol cinta dan harapan.
Perjalanan menuju sukses dimulai pada tahun 2015. Saat itu Yuliana memulai usaha membuat kue bawang hanya berdasarkan permintaan. “Saya belajar semuanya dari pengalaman,” ungkapnya saat ditemui Mistar di rumahnya, Sabtu (14/12/24).
Resep-resep kue ia peroleh dari berbagai sumber, lalu diolah dengan sentuhan pribadi yang sesuai dengan gaya dan seleranya.
Sebelum berkecimpung di dunia kuliner, Yuliana sempat berbisnis di bidang fashion, menjual pakaian hingga berbelanja ke Tanah Abang. Namun, kesulitan dalam mengelola keuangan dan menagih utang membuatnya menyerah. “Kalau jual makanan capek memang, tapi orang langsung bayar,” ujarnya.
Keputusan beralih ke bisnis makanan terbukti tepat. Berkat suaminya yang bekerja di perkebunan, ia mulai memperkenalkan produknya ke karyawan kebun. Produk yang berkualitas dan cita rasa yang khas akhirnya membawa Kodita menjadi mitra binaan PTPN 4 Regional 2.
Baca Juga : Harga Bahan Naik, Peminat Kue Kering Rumahan Merosot
Pelatihan dan Pengakuan Internasional
Menjadi mitra binaan PTPN 4 membuka banyak peluang bagi Yuliana. Ia mengikuti berbagai pelatihan dan mendapatkan bantuan modal serta sertifikasi halal untuk produknya.
Salah satu pencapaian membanggakan adalah ketika produknya masuk 5 besar dalam seminar internasional di Singapura pada tahun 2023, sebuah acara kolaborasi KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) dan BUMN.
Selain PTPN 4, Kodita juga bermitra dengan Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) dan Dinas Kesehatan Simalungun.
Namun, Yuliana mengaku belum sempat menjadi mitra Bank Indonesia karena kesibukan. Meski begitu, pelatihan yang ia ikuti terus menambah wawasan dan kepercayaan diri dalam menjalankan usahanya.
Setiap hari Yuliana memproduksi sekitar 30 kg kue bawang, dengan berbagai varian rasa seperti kentang keju, ungu, original, dan cabai rawit.