Medan, MISTAR.ID
Suaranya lantang ketika mendendangkan  tembang-tembang lawas dan masa kini,  berbeda jauh dengan sosok tubuhnya yang mungil.
Beragam genre lagu bisa dibawakan dengan apik, namun gadis kelahiran 2001 ini, mengaku lebih menyukai jenis musik pop dan ballad.
Menyandang gelar sarjana hukum, Febriani Hutagalung, mengaku berkecimpung di dunia musik untuk menyalurkan hobi sekaligus mencari biaya hidup di Kota Medan.
“Sudah lebih kurang 3 tahun inilah aku sering nyanyi di kafe. Baru wisuda Juni 2024 lalu,” tuturnya, ketika ditemui di salah satu kafe di kawasan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang belum lama ini.
Baca juga:Promosikan Musik Anak Medan, Lapangan Merdeka dan Warenhuis jadi Wadah Kreasi
Febri mengaku sudah menyukai musik sejak kecil. Bakat itu kemudian dia asah ketika masih aktif di gereja. Hasilnya, beberapa kali dia pernah meraih gelar juara lomba tingkat remaja.
Ketika ditanya kenapa tidak pernah mengikuti audisi ajang pencarian bakat tingkat nasional, Sarjana Hukum Bisnis ini mengatakan belum sanggup.
“Nggak mampu aku kalau ke sana. Suara ku gak ada apa-apanya kalau dibanding mereka (peserta ajang pencarian bakat),” ujarnya merendah.
Baca juga:Watetan, Profesional Mural yang Kembangkan Hobby Menggambar Sejak Kecil
Meski menyandang gelar sarjana, alumni Universitas HKBP Nommensen ini mengaku tidak sungkan untuk tampil menyanyi di kafe-kafe kecil.
“Ngapain malu? Kan nggak ngapa-ngapain kita,” ujar gadis asal Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah ini.
Orang tuanya juga tidak menghalangi profesi yang kini digelutinya.
“Kalau orang tua cuma meminta agar aku tau menjaga diri,” katanya.
Menurut Febri, biasanya untuk memenuhi permintaan menyanyi, pengusaha kafe akan menghubunginya. Ia kemudian menghubungi band pendamping untuk tampil.
Baca juga:Social Media Management Jadi Profesi Strategis Banyak Diminati
“Makanya, biasanya kami gak pakai nama grup khusus. Paling pakai Febri and Friends, atau Febri and Band,” katanya.
Beberapa tantangan yang sering dihadapi, menurut Febri antara lain adalah cuaca dan jarak.
“Kalau hujan itu susahnya, bisa terlambat kita sampai ke tempat. Â Gak enak juga sama yang punya kafe. Kalau jauh, harus sediakan ongkos lebih besar,” bebernya.
Namun selain itu, Febri mengaku tidak menghadapi hambatan berarti.
Saat ditanya apakah ada mengalami pelecehan baik verbal maupun fisik selama berkarir sebagai penyanyi kafe, Febri mengaku tidak pernah.
Baca juga:Penyanyi Rap Takeoff dari Migos Tewas Ditembak
“Tergantung dari sikap kita itu. Kalau kita sopan, mungkin orang pun akan menghargai kita,” sebut gadis dengan tinggi badan 148 cm ini.
Dari pekerjaannya menyanyi, Febri mengaku cukup untuk membiayai kehidupannya sehari-hari di Kota Medan.
“Rata-rata kalau nyanyi di kafe dapat Rp200 ribu, tapi tergantung harinya sih. Kalau weekend biasanya lebih tinggi,” tuturnya sembari tersipu.
Menurutnya, rata-rata yang bisa didapat tiap bulan berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 6 juta.
“Pernah juga dapat tip sampai Rp 1 juta dalam semalam. Itu setelah bagi-bagi sama kawan-kawan band. Kalau untuk bayaran itu paling tinggi pernah Rp 2 juta,” bebernya.
Dengan penghasilan itu selama dua tahun terakhir, ia mengaku tidak lagi pernah meminta bantuan untuk biaya hidup dari orang tuanya.
Baca juga:Penyanyi Indonesia Juara Pertama di Ajang Kompetisi Karaoke Sedunia di Norwegia
“Paling untuk uang kuliah ajalah, sampai wisuda kemarin,” ungkap gadis yang ngekos di seputaran Pasar Padang Bulan ini.
Meski begitu, Febri mengaku bahwa profesi yang dijalaninya saat ini bukanlah untuk jangka panjang.
Dengan pengalaman mengisi hiburan sejumlah kafe di Kota Medan selama dua tahun terakhir, Febri tetap menginginkan pekerjaan tetap sebagai karyawan swasta atau pegawai pemerintahan.
“Kalau menyanyi ini kan ada batasnya. Rasanya nggak bisa panjang. Sampai umur tertentu, harus berhenti kita, makanya tetap memilih kerja tetap,” pungkasnya.
Salah seorang pengunjung kafe juga mengakui merdunya suara Febri, terutama ketika membawakan lagu-lagu Batak.
“Mantap suara adek ini. Bisa nada tinggi. Apalagi pas bawa lagu Batak, pas logatnya,” kata pria marga Pasaribu itu. (susan/hm17)