7.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Warga Futasi Siantar Gelar Aksi Demo: Kami Tidak Makan Lagi!

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Tani Sejahtera Indonesia (Futasi) bersama sejumlah mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di kantor DPRD dan Wali Kota Kota Pematang Siantar, Selasa (25/10/22) siang menjelang sore.

“Darimanalah kami makan, jawablah Bapak DPRD, sudah dirusak tanaman kami. Apakah tujuan Kota Pematang Siantar ini memelaratkan rakyatnya? Apakah yang tertera di Undang-Undang Dasar itu, Pak! Sejahterakan masyarakatnya,” ujar seorang ibu berorasi sambil menitikkan air mata.

“Kenapa terbalik yang datang sama kami, kami tidak makan lagi. Kenapa itu yang kalian bilang humanis. Yang humanis itu adalah penindasan, tidak makan, kalian harus tanggung jawab atas tanaman kami yang dirusak oleh PTPN 3,” sambung ibu yang belakangan diketahui adalah Boru Sitinjak.

Baca Juga:Massa Futasi Aksi Nginap di Balai Kota Siantar, Ditemani Ubi Rebus

Namun, meski sudah silih berganti menyampaikan orasinya, tidak ada seorang pun anggota DPRD yang menemui mereka. Sekretaris DPRD Kota Pematang Siantar Eka Hendra menyampaikan bahwa para anggota DPRD sedang berada di luar kota.

“Para anggota DPRD kita di luar kota,” ujarnya.

Tak mendapatkan tanggapan di DPRD, para warga Futasi bersama mahasiswa melanjutkan aksi demonstrasinya ke Kantor Wali Kota Pematang Siantar.

Baca Juga:Ditolak Masyarakat Futasi, Okupasi PTPN 3 di Siantar Sitalasari Tetap Dilaksanakan

PTPN 3 Bayar Suguh Hati

Sementara itu, pada sore harinya, pihak PTPN 3 Kebun Bangun sedang melakukan pembayaran suguh hati kepada 23 orang penggarap lahan di kawasan Kecamatan Siantar Sitalasari.

Hal ini seperti disampaikan Asisten Personalia PTPN 3 Kebun Bangun, Doni Fredy Manurung kepada sejumlah awak media yang mewawancarainya terkait pembayaran suguh hati atau tali asih, pada Selasa (25/10/22).

“Hari ini kami tunaikan janji kami, untuk masyarakat yang mendaftar tanggal 18 Oktober 2022 lalu, pada saat hari pertama kita melakukan pembersihan (okupasi) lahan. Setelah ini kami akan lakukan pembayaran tahap selanjutnya dan akan kami komunikasikan kepada warga yang telah mendaftar,” tuturnya.

Baca Juga:Okupasi PTPN 3 Dikhawatirkan Terjadi Bentrok, Massa Futasi Datangi DPRD Siantar

“Untuk hari ini kami mendata kurang lebih 23 KK yang akan mendapatkan suguh hati dengan total Rp630 juta, yang di dalamnya ada tanaman dan bangunan,” ujarnya.

“Setelah kita berikan suguh hati, hari ini juga kita bersama sama melakukan pembongkaran secara simbolis terhadap bangunan, yang langsung dilakukan oleh masyarakatnya sendiri. Jadi menunjukkan tidak ada unsur paksaan dari pihak perusahaan,” sambungnya.

Disinggung mengenai persyaratan jadi penerima suguh hati kepada warga penggarap, Doni menyebut, secara administrasi pihaknya meminta fotokopi KTP dan KK.

Baca Juga:Anggota DPD RI Dukung Pengembalian Fungsi Kawasan Perkemahan Sumut

Namun dalam surat pernyataan, yang bersangkutan harus menandatangani surat pernyataan yang isinya mengatakan lahan yang digarapnya adalah HGU PTPN III dengan mengaku bahwa dialah yang mengusahain areal tersebut selama ini.

Kemudian, lanjut Doni, yang bersangkutan juga berjanji jika ada pihak lain mengkalim objek yang sama maka yang dituntut secara hukum adalah orang yang bersangkutan dan membebaskan PTPN III dari segala tuntutan hukum.

“Kami mengimbau kepada warga yang belum mendaftar, hari ini kami memberikan contoh, warga yang mendaftar dan langsung kami tunaikan pembayaran hak yang seharusnya diterima. Kepada warga yang belum mendaftar, silakan daftarkan, sebelum tenggang waktunya habis. Jadi besok kemungkinan kami masih ada di sini,” bebernya.

“Harapan kami, mari berbondong bondong datang ke posko sebelum ditutup. Setelah posko kami tutup, kemungkinan kami akan tetap melaksanakan tugas kami, dalam membersihkan areal, akan ada upaya-upaya paksa terhadap rumah-rumah tersebut,” tutupnya. (ferry/hm14)

Related Articles

Latest Articles