Belawan, MISTAR.ID
Sungguh malang nasib gadis muda Dwi Chintya Noveli Boru Panggabean (20), warga Kampung Bengkel Km 24 Mahato, RT 004 RW 001 Kelurahan Mahato, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Dia tewas mengenaskan dengan kondisi kepala pecah, tangan kanan patah dan tangan kanan luka robek.
Peristiwa maut tersebut terjadi di Jalan Aluminium Raya Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Kamis (4/5/2023) pagi, sekira pukul 08.58 WIB.
Dari informasi yang diterima awak media, Jumat (5/4/23) dari Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan AKP Hidayat Hasibuan, sebelum terjadinya kecelakaan lalu lintas (Lakalantas), sepeda motor BK 4775 ADN yang dikenderai Surianti dan mobil truk trailer BK 8599 FA yang dikemudikan James Sarto Nababan (38), berjalan dari arah Simpang Tanjung Mulia Jalan Yos Sudarso menuju arah Simpang Pematang Pasir Jalan Aluminium Raya, Kecamatan Medan Deli.
Baca Juga:Pegawai Imigrasi Belawan Tewas Digilas Truk Trado
Sedangkan sepeda motor BK 6426 AFS yang dikemudikan korban, berjalan dari arah Simpang Pematang Pasir Jalan Aluminium Raya menuju arah Simpang Tanjung Mulia Jalan Yos Sudarso.
“Pengendara sepeda motor yang dikenderai Surianti awalnya hendak mendahului truk trailer BK 8599 FA yang ada di depannya dari sebelah kanan. Akibat kurang berhati-hati dan tidak memperhatikan situasi lalu lintas yang ada di depannya, dia masuk ke jalur lain sehingga sepeda motor Beat yang dikendarai Surianti menabrak sepeda motro korban yang ada di depannya. Akibatnya korban Dwi Chintya terjatuh ke sebelah kanan dan terlindas ban belakang sebelah kanan truk trailer,” urai AKP Hidayat.
Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan itu lebih lanjut menjelaskan, korban tewas di TKP dan selanjutnya dibawa ke RSU Pirngadi Medan, sementara Surianti mengalami luka-luka kemudian dibawa ke RSU Mitra Medika.
Baca Juga:Hindari Tumpukan Pasir di Jalan, ABG Digilas Truk Usai Jatuh Dari Sepeda Motornya di Belawan
“Pengemudi truck trailler setelah kecelakaan lalu lintas pergi meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP),” pungkasnya. (kamaluddin/hm01)
