8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Usut Kematian Bripka AS, Puluhan Mahasiswa Minta Nonaktifkan Kapolres Samosir

Medan, MISTAR.ID

Sekelompok massa yang tergabung dalam perhimpunan mahasiswa Samosir Sumatera Utara menggelar aksi damai di depan pintu masuk Polda Sumut, Rabu (29/3/2023) petang. Kedatangan puluhan mahasiswa itu untuk mendesak pihak kepolisian untuk mengungkap kasus kematian Bripka Arfan Saragih.

Begitu tiba di depan Mako Polda Sumut, mereka meletakkan spanduk ke aspal yang bertuliskan agar polisi mengusut tuntas kematian Bripka Arfan Saragih, anggota Satlantas Polres Samosir yang tewas minum sianida usai ketahuan tilap uang pajak kendaraan bermotor sebanyak Rp2,5 Miliar.

Setelah itu, puluhan mahasiswa pria dan wanita ini memajang foto Bripka Arfan Saragih yang masih mengenakan seragam dinas Polri di atas spanduk yang dibentangkan ke aspal.

Baca Juga: Usai Kapolres, Keluarga Bripka AS Minta Polda Sumut Periksa Kepala UPT Samsat Samosir

Beberapa foto Arfan diberdirikan mereka sambil menyalakan lilin sebagai aksi teatrikal. Usai lilin dinyalakan mereka bernyanyi lagu berjudul ‘Ibu Pertiwi ‘. Diiringi suara gitar akustik para mahasiswa khidmat bernyanyi. Tak lupa sambil bernyanyi salah satu orator membacakan puisi.

Ketua perhimpunan mahasiswa Samosir Sumatera Utara, Sirdo Sagala mengatakan, aksi mereka mendesak Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak menonaktifkan Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman selama proses pemeriksaan.

Selain itu, mereka juga meminta Polda Sumut segera menuntaskan kasus penggelapan pajak yang dilakukan almarhum Bripka Arfan Saragih dan kawan-kawannya di UPT Samsat Pangururan, Samosir secara transparan.

Baca Juga: Istri Almarhum Bripka AS Ajukan Permohonan Perlindungan LPSK

Pihaknya menduga ada dalang ataupun aktor intelektual yang belum diungkap ke publik. “Nonaktifkan Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman. Ketiga, kepolisian harus mengungkap penggelapan pajak yang terjadi di Kabupaten Samosir. Masih dugaan adanya dalang dalang atau oknum yang tidak mengetahui atau diberitakan ke publik itu harus diungkap,” katanya.

Sebagai mahasiswa perantau yang berada di Kota Medan mereka merasa kecewa atas penanganan kasus penggelapan pajak di UPT Samsat Pangururan. Menurut mereka kasus ini berlarut-larut hingga warga merasa terkatung-katung. Sirdo berjanji jika tuntutannya tidak segera ditangani akan kembali berunjukrasa di depan pintu masuk Polda Sumut.

Baca Juga: Istri Bripka AS Jalani Pemeriksaan di Polda Sumut

“Banyak dugaan-dugaan ada keterlibatan beberapa pihak dan juga kami menganggap Polres Samosir tidak mampu mengusut secara tuntas kasus ini. Kita minta dinonaktifkan selama penyelidikan,” kata dia.

Tampak sejumlah petugas kepolisian melakukan pengamanan saat puluhan mahasiswa itu melakukan aksi.(Saut/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles