7.9 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Satu Orang Saksi Kunci Pertikaian Warga di Dusun Hinalang Diperiksa Polisi

Simalungun, MISTAR.ID

Satreskrim Polres Simalungun hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait kasus pertikaian warga berujung maut di Dusun Hinalang, Nagori Pagar Pinang, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Kamis (26/1/23).

Terbaru, pihak kepolisian pun telah mengambil satu keterangan saksi kunci kasus pertikaian warga berujung maut. Hari ini, dari tiga saksi hanya satu yang diambil keterangannya setelah kondisi kesehatannya memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan (BAP).

Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung mengatakan, hari ini baru satu saksi kunci yang dilakukan pemeriksaan dan dua saksi lainnya akan dijadwalkan ulang karena masih dalam pemulihan dari luka yang dialami.

Baca juga:Kasus Perkelahian Berujung Maut di Hinalang Simalungun, 7 Saksi Dimintai Keterangan

“Yang bisa dan sudah di BAP, hanya anaknya saja. Orang tuanya, masih minta jadwal ulang, masih butuh waktu untuk pemulihan,” ungkap AKBP Ronald FC Sipayung dikonfirmasi, Kamis (26/1/23).

Dikatakan AKBP Ronald FC Sipayung lagi, pihaknya masih melihat kondisi kedua saksi kunci yang masih lemah dan akan kembali menjadwalkan pemanggilan ulang. Saat ini kondisi keduanya pun masih lemah.

“Kita masih lihat kondisinya fisik dan kesehatannya. Memang kondisinya masih lemah,” ujar Kapolres AKBP Ronald FC Sipayung kembali.

Diberitakan sebelumnya, perkelahian hebat berujung maut terjadi di Dusun Hinalang, Nagori Pagar Pinang, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun. Dari perkelahian itupun empat warga alami luka serius, dimana tiga orang dirawat di rumah sakit dan satu orang lainnya meninggal dunia.

Baca juga:2 Kasus Perkelahian di Polres Taput Berujung Restorative Justice

Adapun identitas korban dari perkelahian yang terjadi pada Minggu (15/1/23) tersebut yakni, Monang Samosir (60) ditemukan tewas terkapar di lokasi dengan luka bacokan. Sementara tiga korban yang merupakan keluarga yakni, Rosmaida boru Hutagaol, Subenri Sitinjak dan Boy Farel Sitinjak mengalami kritis.

Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung mengatakan, informasi awal yang pihaknya dapatkan, perkelahian diduga dipicu atas permasalahan batas tanah sehingga kedua belah pihak tidak akur sejak lama. (hamzah/hm06).

 

Related Articles

Latest Articles