9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Psikis Ibu Terganggu, Bocah SD di Siantar Dicabuli Ayah

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Lagi-lagi kekerasan seksual harus menimpa anak di bawah umur. Kekerasan seksual yang terjadi di Kota Pematang Siantar itu bahkan dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri.

Satria (49) Warga di Kecamatan Siantar Barat ditangkap personel Jatanras Satreskrim Polres Pematang Siantar pasca melakukan pencabulan terhadap anaknya yang masih di bawah umur.

Satria pun ditangkap kepolisian pada Jumat (28/10/22) sekira pukul 18.00 WIB, dari kediamannya di Kecamatan Siantar Barat Kota Pematang Siantar. Perbuatan cabul itu dilakukan pelaku terhadap anak perempuannya yang masih berumur delapan tahun.

Ironisnya, perbuatan tidak senonoh dilakukan Satria selama 1 tahun sejak anaknya duduk di bangku kelas III hingga kelas IV SD.

Kini korban telah mendapat pendampingan dari pihak kecamatan.

Baca juga:Murid SD Dicabuli Ayah Kandung di Deli Serdang

Kanit Jatanras Satreskrim Polres Pematang Siantar Ipda Moses Butar Butar menyampaikan, pasca pihaknya mendapat laporan terkait pencabulan langsung mendatangi Tempat kejadian perkara dan mengamankan pelaku yang kebetulan berada di rumahnya.

“Setelah adanya laporan, personel SPKT dan Opsnal Satreskrim Polres Pematang Siantar melakukan cek dan olah TKP. Pelaku diamankan di rumahnya, pelaku mengakui perbuatannya telah mencabuli anak kandungnya yang masih di bawah umur,” ujar Kanit Jatanras, Senin (31/10/22).

Terungkapnya aksi pencubulan terhadap anaknya sendiri itupun berawal dari masyarakat yang mengetahui peristiwa tersebut. Atas kabar, warga yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengan korban pun menanyainya. Atas pengakuan itu warga pun melaporkan kepada pihak kepolisian.

Sementara itu, Camat Siantar Barat Pardomuan Nasution mengatakan, pihaknya pun sudah berembuk dengan warga sekitar terkait keberlangsungan hidup korban dan juga ibunya yang dalam kondisi sakit-sakitan.

“Kita sudah berembuk dengan warga, bagaimana keberlangsungan hidup si anak dan juga ibunya. Jadi warga sudah banyak yang mau memberi bantuan kepada korban dan ibunya yang sakit,” ungkap Pardomuan dihubungi, Senin (31/10/22).

Lanjutnya kembali, pasca kejadian tersebut dan korban saat ini pun telah dirawat oleh neneknya. Terkait biaya sekolah, sudah ada warga yang menanggung biaya sekolah korban hingga tamat.

“Sekarang yang menjadi masalah ini ibu dari si korban. Selama ini psikis ibunya terganggu karena selama ini tidak diperbolehkan oleh suaminya (pelaku) untuk keluar rumah, jadi kayak terpenjara di rumah lah. Lihat kondisinya kita kasihan lah,” ujar Pardomuan kembali.

Selain psikis ibu korban juga terganggu. Ibu korban juga mengalami sakit leper yang diakibatkan makan yang tidak teratur. Saat ini pun, baik korban dan ibunya sudah mendapat penanganan dari dokter yang langsung datang ke kediamanya.

Baca juga:Biadab..! Ayah Tiri Tega Cabuli Balita Umur 2 Tahun di Asahan

“Tadi dokter dari Puskesmas sudah datang memeriksa korban dan ibunya yang sakit itu. Jadi setelah diperiksa ibunya sakit leper, ibunya dirawat bersama dengan anaknya. Jadi perawatan seperti ini bagus untuk kesembuhan ibunya karena dekat dengan anaknya,” ucapnya.

Tambah Pardomuan kembali, informasi yang diterimanya dari masyarakat sekitar kalau kehidupan pelaku selama ini tertutup dengan warga lainnya. Begitu juga dengan perawat dari Puskesmas keliling yang akan mengecek kesehatan warga.

“Jadi Nakes kita beri kesaksian, setiap dikunjungi tertutup. Kan ada Puskesmas keliling, jadi pelaku ini melarang petugas nakes itu masuk dan menutup pintu rumahnya. Saat ini kondisi korban sudah mulai membaik, korban sudah mulai ceriah lagi bersama ibunya. Ini kondisi yang baik,” pungkasnya. (hamzah/hm06).

 

Related Articles

Latest Articles