28.9 C
New York
Friday, June 28, 2024

Mengerikan! Cerita Warga Sunggal yang Nyaris Jadi Korban Begal di Medan

Medan, MISTAR.ID

Hijrah Alkhoir, seorang pria asal Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang pernah mengalami kejadian mengerikan.

Dirinya nyaris menjadi korban begal saat hendak membeli nasi goreng di daerah Kampung Lalang, Kecamatan Medan Sunggal.

Pengalaman itu diceritakan Hijrah kepada mistar.id. Hijrah mengatakan, kejadian yang nyaris melukai dirinya itu terjadi sekitar rentang bulan Januari hingga Februari 2023.

Baca juga: Dianggap Berhasil Tekan Aksi Begal, DPRD Medan Minta Polisi Rutin Sweeping dan Penyekatan

“Berdasarkan pengalaman, kebetulan saat itu pukul 01.00 WIB saya keluar mau beli nasi goreng. Nah, di situ saya pernah hampir kena bacok mereka (pelaku begal). Untungnya saya jalan di pinggir jalan,” katanya, pada Selasa (27/6/23).

Sesampainya di warung nasi goreng, ia pun membeli nasi goreng. Setelah siap nasi goreng dibungkus oleh penjual, Hijrah pun bersiap untuk kembali pulang. Namun, pedagang nasi goreng meneriakinya agar jangan pergi dulu.

“Saya beli nasi goreng. Nah, sudah selesai, kan. Sudah mau keluar dari warung nasi goreng sudah tinggal jalankan sepeda motor (kereta) saja, tiba-tiba tukang nasi gorengnya memanggil saya sampai teriak supaya jangan pergi dulu,” lanjut Hijrah.

Dikatakan Hijrah, awalnya ia tak mendengar panggilan tukang nasi goreng. Akan tetapi akhirnya dirinya mendengar dan kembali memarkirkan sepeda motornya di area parkir warung tersebut.

Baca juga: Polsek Medan Baru Bekuk Empat Pelaku Spesialis Begal, Satu Diantaranya Masih 17 Tahun

“Awalnya saya tidak mendengar dengan jelas apa yang mereka (tukang nasi goreng) bilang. Namun, dengan bahasa tubuh mereka yang meminta saya untuk parkir lagi ke pinggir jalan dan menurut saja,” imbuhnya.

Tanpa disadari Hijrah, ternyata saat itu dirinya diincar komplotan begal. Ia pun mengaku, trauma dan terkejut tatkala melihat pedang yang dipegang pelaku begal diseret kan ke aspal.

“Di saat itu lah komplotan begal itu lewat di samping sepeda motor saya sambil pedangnya diseret ke aspal. Jarak satu meter saya rasa ada, tuh, dekatnya. Kalau terjangkau mereka, mungkin saya kena tebas. Langsung shock saya,” ungkapnya.

Lanjut lagi, ia pun sempat mengaku tidak berani pulang ke rumahnya. Hingga akhirnya pelaku begal dikejar polisi, barulah Hijrah memberanikan diri pulang.

Baca juga: Kata Aktivis Sosial Terkait Maraknya Pembegalan, Medan Seperti Rumah Hantu

“Tidak berani pulang dulu sampai 15 atau 20 menit kemudian, karena mereka (pelaku begal) masih terus bolak-balik di jalan itu-itu saja. Tak lama kemudian mobil polisi datang untuk mengejar mereka,” ucapnya.

Dengan kejadian itu, Hijrah mengaku, mendapat pelajaran, khususnya mengetahui tanda-tanda pelaku begal. “Tanda-tanda yang saya tau, begal itu mulai beraksi pukul 23.00 WIB ke atas. Jadi, sebisa mungkin pulang lah sebelum jam itu,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga memberikan pesan kepada masyarakat ketika keluar malam tidak sendirian. “Kemudian usahakan bepergian malam itu berdua, jangan sendirian. Terus hindari jalan sepi dan minim cahaya (gelap),” sambung Hijrah.

Baca juga: Pembegalan Marak, LBH Medan: Polisi Gagal Berikan Rasa Aman dan Nyaman

Selain itu, ia juga mengingatkan untuk berdoa sebelum bepergian. Dikatakan, melibatkan Tuhan dalam setiap lini kehidupan, supaya dilindungi dari mara bahaya.

“Kalau sudah terdengar suara geng motor dari kejauhan di belakang, saran saya menepi ke pinggir jalan dan berhenti lah sejenak. Kalau bisa mampir ke tempat keramaian, seperti warung atau kafe gitu,” tandas Hijrah. (deddy/hm16)

Related Articles

Latest Articles