9.5 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Makam Korban Covid-19 Dibongkar dan Dibakar Warga Aek Tampang Dini Hari

Padangsidimpuan, MISTAR.ID

Warga Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan menunjukkan kekecewaannya kepada pihak pemerintah setempat dengan cara membakar dan membongkar paksa makam korban positif Covid-19 di pemakaman umum Katolik Aek Tampang, Minggu (23/5/21) dini hari.

Aksi masyarakat tersebut berhasil digagalkan dengan kehadiran Kapolres Padangsidimpuan AKBP Juliani Prihartini bersama ratusan anggota personil kepolisian setempat.

“Tolong jangan lakukan tindakan yang tidak menunjukkan kita sebagai masyarakat yang beradat. Masyarakat kita ini masyarakat dalihan natolu, mengapa kuburan digali dan terjadi pembakaran,” ucap AKBP Juliani, Minggu (23/5/21).

Baca Juga: Polres Toba Kawal Pemakaman Korban Pasien Covid-19

Penuh dengan pengawalan pihak Polisi Padangsidimpuan dibantu personil Kodim 0212/TS juga turut hadir menenangkan masyarakat.

Bobby (34) warga yang tinggal tetap berada di lingkungan pemakaman Katolik tersebut melakukan dialog bersama Kapolres, Kepala BPBD, Camat Padangsidimpuan Selatan, hingga pihak dari Puskesmas Padang Matinggi yang intinya untuk segera dipindahkan dan dibongkar.

“Jika pihak keluarga tidak bersedia memindahkan makam tersebut, kami masyarakat siap untuk memindahkannya, karena pemakaman khusus yang dinyatakan meninggal karena Covid-19 sudah disediakan pemerintah,” kata Bobby.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 di India Makin Menggila, Kremasi Dilakukan Hingga Tempat Parkir

Chaidir Nasution tokoh yang dituakan di kampung tersebut, berharap keinginan masyarakat terhadap persoalan ini segera direspon dengan baik, masyarakat hadir karena adanya komunikasi tersebut. “Semoga tim gugus tugas Padangsidimpuan dapat mencari jalan keluar sehingga apa yang diinginkan masyarakat terjawab cepat,” ujarnya.

Sementara itu, dr Henni sebagai tim medis dari Puskesmas Padang Matinggi menjelaskan, bahwa jika sudah meninggal karena corona virus maka inang virus tersebut juga akan mati bersama yang meninggal tersebut.

“Tidak akan lagi menularkan jika sudah dimakamkan secara benar sesuai SOP, dan protokol kesehatan, jarak dalam tanah 2 meter, dan peti dibungkus dengan benar, tidak akan ada penularan itu terjadi, masyarakat tidak perlu takut,” sebut dokter yang berdinas di Puskesmas Padang Matinggi tersebut.

Baca Juga: Pertengahan Mei Kasus Covid Sumut Bertambah 1.077, Gubsu Imbau Daerah Perketat Pengawasan

Dialog yang terjadi hingga pukul 03.00 WIB Minggu pagi tersebut tetap masyarakat bertegas makam segera di pindahkan, sejumlah masyarakat yang berdialog kepada Kapolres Padangsidimpuan tersebut juga berharap pihak kepolisian melakukan pengawalan jika terjadi pemindahan makam.

Camat Padangsidimpuan Selatan Toib Simanjuntak yang hadir hingga pagi dini hari tersebut tidak bisa membuat kepastian, sebab tim gugus tugas Kota Padangsidimpuan yang berhak menjelaskan ini. “Kami tingkat kecamatan dalam hal ini menerima saran masyarakat,” katanya.(antara/hm02)

 

 

S

Related Articles

Latest Articles