7.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Keluarga Terduga Bandar Narkoba Datangi Propam Polda Sumut

Medan, MISTAR.ID

Keluarga Iwan alias Nasib, terduga bandar narkoba yang tertembak mati oleh anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Pelabuhan Belawan, mendatangi Bidang Propam Polda Sumut, Rabu (16/11/22).

Mereka datang didampingi kuasa hukumnya untuk mencari keadilan atas yang dialami Iwan alias Nasib, warga Gang Mapo Kelurahan Pekan Labuhan Medan Labuhan.

Kuasa hukum korban, Hunter Siregar mengatakan, pihaknya datang berniat mengadu ke Propam Polda Sumut.

Tapi, pihak Propam mengatakan, sudah ada laporan di Propam Polres Pelabuhan Belawan dengan laporan serupa.

Baca Juga:Bantah Pernyataan Polisi, Keluarga Korban Tewas Ditembak Polisi Minta Perhatian Presiden dan Kapolri

Karena itu, mereka diminta berkoordinasi dengan pihak Polres Pelabuhan Belawan.

“Katanya, dalam membuat aduan nggak boleh lebih dari satu laporan, sementara perkaranya sama. Jadi kita disuruh berkoordinasi dengan pihak Propam Polres Pelabuhan Belawan,” kata Hunter.

Kuasa hukum korban lainnya, Alex Tampubolon mempertanyakan tugas kepolisian melakukan penangkapan atau mematikan warga.

Apalagi, pihaknya menilai ketika polisi melakukan penggerebekan tidak didampingi kepala lingkungan beserta saksi lainnya.

Baca Juga:Tiga Kali Bongkar Rumah Warga di Tanjung Tiram, Pria Ini Ditembak Polisi

“Kenapa, ketika kejadian itu yang dilihat banyak saksi di tetangga terjadi piting memiting, terus tiba-tiba lepas tembakan, apakah kepolisian tugasnya mematikan atau melumpuhkan. Apakah senjata api untuk mematikan untuk menembak di leher tersebut,” kecam Alex Tampubolon.

Keluarga Iwan alias Nasib menilai Brigadir Rudi Simamora dan timnya melanggar kode etik dalam dugaan penembakan di leher, hingga korban meninggal dunia.

Sejauh ini, pihaknya meyakini Iwan tidak ada perlawanan, apalagi membawa senjata tajam untuk menyerang personel.

Baca Juga:Pelaku Jambret di Depan Asrama Kodam I/BB Roboh Ditembak Polisi

Tiga personel Sat Reserse Narkoba Polres Pelabuhan Belawan menangkap seorang pria sendirian.

Mereka juga menyayangkan tiga personel kepolisian itu kabur setelah insiden tersebut.

“Penangkapan itu, orang kalau ditodong saja sudah tidak mungkin bergerak, harusnya diikat, diborogol. Nggak mungkin mempiting main angkat senjata dan terus tiba-tiba kita lihat CCTV, saya lihat mereka seperti macam mengelap senjata,” kata dia.(saut/hm10)

Related Articles

Latest Articles