7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Kasus Meninggal Anak SD di Binjai, Ini Penjelasan Kasat Reskim Polres Binjai

Binjai, MISTAR.ID

Proses ekshumasi telah dilakukan pihak kepolisian Polres Binjai dengan Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Sumut. Proses ini akhirnya dilakukan oleh keluarga untuk mencari jawaban atas kejanggalan kematian seorang murid SD Negeri 023971 Binjai Barat.

Kasat Reskrim, AKP Rian Permana SIK dalam proses ekshumasi makam didampingi KBO Reskrim IPTU Gusli Effendi, Kanit I Pidum, IPTU Hotdiatur Purba, Kapolsek Binjai Barat, AKP Siswanto Ginting dan Personil Satreskrim Polres Binjai.

Ia menyampaikan kegiatan ekshumasi makam alm Muhammad Ikhsan Haminti (11), guna dilakukan otopsi oleh Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Sumut agar mengetahui keganjalan atas meninggalnya korban.

Baca juga:Dugaan Korban Tewas di Kerangkeng Bupati Langkat Nonaktif, Poldasu akan Bongkar Kuburan

“Bahwa saat ini prosesnya sedang berlangsung dan hasilnya nanti akan kita sampaikan setelah proses autopsi selesai dilaksanakan. Untuk proses penyelidikan dan penyidikan kita lakukan baik itu terhadap terduga pelaku penganiayaan maupun kepada pihak sekolah atau keluarga sendiri,” kata Rian, Rabu (15/6/22), ketika berada di pemakaman.

Proses penggalian kubur yang dilakukan oleh tim dokter dari RS Bhayangkara Polda Sumatera Utara adalah guna menyelidiki dan memastikan apakah ada dugaan penganiayaan terhadap korban atau tidak.

“Nantinya hasil autopsi akan disampaikan dokter dari RS Bhayangkara untuk dapat memastikan apakah korban meninggal dunia akibat penganiayaan kita tunggu saja hasilnya,” jelas Rian.

Baca juga:Bongkar Makam, Diduga Kematian Ikhsan Tidak Wajar

Dilanjut Rian, kasus ini terbongkar setelah salah satu dari teman korban melaporkan kepada orangtua, bahwasanya korban telah dianiaya dan dikeroyok oleh teman-temannya. Berbekal adanya laporan tersebut, orangtua korban mendatangi sekolah untuk menanyakkan hal yang telah disampaikan oleh salah satu teman korban.

“Namun, karena kurang mendapat respon akhirnya ibu korban membuat status di media sosial (Medsos) hingga sempat viral. Kemudian pihak kepolisian pada saat itu segera lakukan penyelidikan dan menyuruh orangtua korban membuat laporan ke Polisi,” pungkasnya.(dana/hm06)

Related Articles

Latest Articles