10.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Hanyut di Sungai Simonis Labura, 2 Pelajar Ditemukan Tak Bernyawa

Medan, MISTAR.ID

Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan dua pelajar asal Rantau Prapat yang hanyut saat berwisata di Sungai Simonis, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Minggu (19/6/22).

Humas Kantor SAR Medan Sariman S Sitorus mengatakan, korban atas nama Rizki Apriliandi (14) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia berjarak sekitar 5 Km dari lokasi awal korban hanyut, Selasa (21/6/22).

“Rizki ditemukan tersangkut di akar pohon yang berada di pinggiran sungai. Selanjutnya jenazah korban dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga,” ujarnya, Rabu (22/6/22).

Baca juga: Pulang dari Ladang, Bocah 8 Tahun Terpleset dan Hanyut di Sungai Lae Renun Dairi

Sariman menjelaskan, setelah penemuan tersebut, tim kembali melanjutkan pencarian satu orang lagi pelajar yang ikut hanyut terbawa arus atas nama Sinta Alicia (14) yang merupakan warga Rantau Prapat.

“Korban atas nama Sinta ditemukan tak jauh dari lokasi awal pertama hanyut sekitar pukul 18.00 WIB. Selanjutnya korban langsung dievakuasi ke Puskesmas setempat dan diserahkan kepada pihak keluarga,” ucapnya.

Sariman menyebutkan, kejadian berawal saat korban bersama rombongan pelajar lainnya dari SMP Pesantren Soibah Rantau Prapat berkunjung ke tempat wisata Bomara di Sungai Simonis tepatnya di Desa Simonis, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labura.

Setibanya di lokasi, korban bersama pelajar yang lain langsung masuk ke sungai dan bermain air. Namun, selang beberapa saat kemudian, lima orang pelajar hanyut terbawa arus sungai.

Baca juga: Seorang Remaja Hanyut Terseret Arus Sungai Limau Manis di Batu Bara

“Tiga orang pelajar berhasil diselamatkan oleh masyarakat dan teman-teman korban. Nahas, dua orang pelajar tidak sempat diselamatkan dan hanyut terbawa arus sungai,” sebutnya.

Masyarakat dan rombongan pelajar telah berusaha melakukan pencarian, namun korban tak kunjung ditemukan, hingga akhirnya kejadian dilaporkan ke Pos SAR Tanjung Balai Asahan.

Pencarian pun dilakukan dengan menggunakan perahu LCR dan Rafting milik Pos SAR Tanjung Balai Asahan dan BPBD. Tim SAR gabungan dibantu warga juga melakukan pemasangan jaring di hilir sungai guna mengantisipasi korban tidak hanyut terlalu jauh. (ial/hm09)

Related Articles

Latest Articles