10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

BKSDA Sumut Kubur Gajah Betina yang Mati akibat Diserang Gajah Jantan

Medan, MISTAR.ID

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut mengubur bangkai seekor gajah yang ditemukan mati di perkebunan jeruk milik masyarakat di Dusun Aras Napal Kanan, Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Selasa (12/4/22).

Bangkai gajah itu dikuburkan ke dalam tanah yang digali sedalam 2 meter dibantu masyarakat. Selain itu, dilakukan pengambilan sample berupa isi lambung dan bagian lambung untuk dilakukan uji toksik ke laboratorium.

Plt Kepala BKSDA Sumut Irzal Azhar mengatakan, berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan pihaknya, diketahui gajah mati akibat kehabisan darah dan luka organ dalam akibat tusukan benda tumpul di bagian dada dan perut. “Dimana, bekas tusukan identik dengan bekas tusukan gading jantan dewasa,” ujarnya, Jumat (15/4/22).

Baca Juga:Anak Gajah Sumatera Lahir di PLSK Tangkahan

Irzal memperkirakan, saat itu gajah betina didatangi oleh gajah jantan yang sedang masa musth, kemudian menyerang dan memaksa untuk kawin. “Namun gajah betina yang tidak dalam untuk kawin, melakukan perlawanan sehingga akhirnya menyebabkan kematian gajah betina,” katanya.

Sehari setelah mati, ada masyarakat yang menemukan cadavernya di perladangan dan berupaya mengambil caling dengan menggunakan benda tajam. Terlihat bekas sayatan pada otot pengikat caling dan caling dipotong dengan terburu-buru sehingga sebagian besar masih tertinggal pada ototnya. “Sedangkan caling sebelah kanan masih berada utuh di tubuh gajah,” ucapnya.

Berdasarkan hasil identifikasi forensik, gajah diperkirakan masih remaja. Pada tengkorak kepala ditemukan beberapa bekas retakan. Hipotesa tim medis, penyebab retakan pada tengkorak kepala adalah akibat dari benturan benda tumpul yang sangat kuat diduga dari gading jantan dewasa. “Sementara terhadap sisa bangkai tidak dapat lagi dilakukan uji sampel, sehingga disimpulkan gajah betina mati karena diserang,” ungkapnya.

Baca Juga:Terjebak, Anak Gajah Dievakuasi dari Kubangan Lumpur di Aceh

Informasi yang dikumpulkan dari masyarakat sekitar dan dari petugas Resort Aras Napal 242, di sekitar lokasi sering terlihat gajah jantan soliter yang cukup besar. Ciri khas gajah ini, ekor terpotong sehingga dinamai dengan gajah si buntung. Ada juga yang menamainya dengan gajah Sukro. “Diduga gajah inilah yang dominan di sekitar lokasi dan sering menyerang serta memaksa gajah betina untuk kawin,” ucapnya.

Lokasi ditemukannya bangkai gajah tersebut berada di dalam kawasan areal 242 Aras Napal yang merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh BKSDA Sumut dengan tutupan berupa hutan tropis dan memiliki keragaman hayati yang cukup tinggi.

Areal 242 Aras Napal juga merupakan rumah bagi 3 satwa key species, yaitu Orangutan Sumatera (Pongo abelii), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrae). Terdapat juga berbagai satwa eksotik lainnya, seperti Rangkong Badak, Kukang, Trenggiling, Beruang Madu, Baning, Elang Brontok, Elang Gunung dan berbagai jenis burung lainnya.(ial/hm15)

Related Articles

Latest Articles