9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

ASN Ngaku Dianiaya Oknum Polwan di Polrestabes Medan, Ini Kata Ps Kasat Reskrim

Medan, MISTAR.ID

Penjabat sementara (Ps) Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Muhammad Firdaus angkat bicara perihal pengakuan seorang ASN bernama Hesty Helena Sitorus yang mengaku dianiaya oknum polisi wanita (Polwan).

Firdaus mengatakan, kejadian itu sebenarnya hanya kesalahpahaman saja. Kejadian itu berawal saat Aipda Kristina Panjaitan memintai keterangan Purnama Rika Ginting dan Rosya, Senin (24/1/22) lalu. “Keduanya merupakan terlapor dalam kasus penganiayaan dengan pelapornya Arusmawan Br Purba,” ujar Firdaus, Kamis (27/1/22).

Ketika kedua terlapor dipanggil, kata Firdaus, Hesty Helena Sitorus dan temannya Marintan Gultom turut mendampingi. Saat itu saudari Hesty Sitorus bertanya kepada penyidik Aipda Kristina Panjaitan, kenapa menaikkan kasus itu ke penyidikan. “Saudari Hesty juga menanyakan kepada penyidik kenapa dia tidak diperiksa, karena saat itu dia ada di tempat kejadian,” sebutnya.

Baca Juga:ASN Ngaku Dianiaya Oknum Polwan di Polrestabes Medan

Firdaus menyebutkan, Aipda Kristina Panjaitan sempat menjawab kepada Hesty Sitorus, ibu siapa? Apa kepentingan ibu dalam perkara ini? Saat itu Hesty Sitorus menjawab bahwa dirinya merupakan saksi dalam perkara tersebut. “Aipda Kristina menjelaskan bahwa pihaknya memang belum memanggil saksi Hesty Sitorus. Tapi saat itu Hesty Sitorus tidak mau keluar, bahkan bersikeras tetap di ruangan Unit PPA Polrestabes Medan,” jelasnya.

Tak lama berselang, kata Firdaus, Kasubnit PPA Polrestabes Medan, Iptu Masrahati Br Sembiring keluar dari ruangan dan bertanya kepada Hesty Sitorus tentang keributan yang terjadi. “Tapi Hesty Sitorus menjawab ada apa kau bilang, siapa kau rupanya, anggota sempat menjelaskan bahwa dia merupakan petugas. Petugas juga menyarankan agar Hesty menunggu di luar ruangan,” terangnya.

Namun, Hesty Sitorus bersikeras dan tidak mau menunggu di luar ruangan dan sempat mengancam petugas untuk melaporkan kejadian itu ke Mabes Polri dan Kapolda Sumut. Melihat aksi Hesty, Aipda Kristina Panjaitan pun melarang merekam dan mengajak untuk keluar dari ruangan. Tapi, Hesty meronta sehingga keduanya terjatuh, dimana tubuh Hesty menimpa Aipda Kristina Panjaitan. “Setelah kejadian itu, pihak Paminal Polrestabes Medan mencoba melakukan mediasi, namun Hesty Sitorus menolak,” katanya.

Baca Juga:ASN Kejari Labuhan Batu Tewas Dianiaya, Pelaku Lain Masih Berkeliaran

Firdaus menyebutkan, pihaknya juga sudah memfasilitasi Hesty Sitorus membuat laporan polisi terkait peristiwa pidana yang dialaminya itu. “Kita akan kembali mengundang kedua belah pihak untuk dapat hadir, pada Jumat (28/1/22) untuk dilakukan mediasi,” tukasnya.

Sebelumnya, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Hesty Helena Sitorus mengaku dianiaya seorang oknum Polisi Wanita (Polwan) di Polrestabes Medan, Senin (24/1/22) lalu. Peristiwa itu kemudian dilaporkan warga Jalan Mongonsidi Medan Polonia tersebut ke pihak berwajib dengan bukti laporan LP/B/274/I/2022/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA.

Hesty mengaku, penganiyaan itu dialaminya ketika dia menemani tetangganya menghadiri panggilan penyidik di Polrestabes Medan.”Saya nemani tetangga saya, dipanggil dalam kasus penganiayaan,” ujar Hesty, Selasa (25/1/22) lalu.

Baca Juga:Ternyata Ini Sebabnya Pria Remaja Dianiaya di Parkiran Minimarket Medan Johor

Namun, ketika mempertanyakan soal kasus penganiayaan yang melibatkan tetangganya itu, Hesty mengaku mendapat perlakuan semena-mena ketika berada di salah satu ruangan. “Karena kejadian itu, saya bilang telepon Kapolda Sumut. Langsung HP saya dirampas ibu itu dan saya didorong-dorong Kanitnya, lalu ditarik ke sana ke sini. Ada CCTV di situ, bisa dilihat,” katanya.

Hesty menyebutkan, saat itu dirinya ditarik paksa ke luar ruangan dengan leher dipiting dan menariknya ke luar ruangan. “Di luar ruangan itu saya terjatuh sama dengan juper yang mencekik leher saya Aipda KP,” katanya.

Menurut Hesty, penganiayaan itu mengakibatkan dia mengalami memar di lengan dan tidak bisa bangkit karena bagian punggungnya sakit. Dia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya dan mengaku sudah melakukan visum di RS Bhayangkara Medan.(ial/hm15)

Related Articles

Latest Articles