15.8 C
New York
Monday, March 18, 2024

Aksi Pembunuh Berantai Wowon Cs: Tipu Gandakan Uang, Ditagih Langsung Eksekusi

Jakarta, MISTAR.ID

Polisi mengungkapkan modus penggandaan uang di balik kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan (60) dkk. Wowon mengeksekusi para korban ketika mereka menagih uang tersebut.

“Jadi kalau kita lihat modus mereka ini kan menghimpun dana dengan iming-iming penggandaan uang. Kemudian kalau misalkan ada yang nagih ke mereka kemudian dieksekusi,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Minggu (22/1/23).

Polisi saat ini masih mendata sejumlah TKW yang pernah mengirimkan uang kepada Wowon cs. Ada TKW yang histeris saat mengetahui Wowon dkk merupakan tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur.

Baca juga: Tragis! Wanita Asal Bekasi Dimutilasi Gergaji Listrik dan Disimpan di Boks

“Saat ini kami masih menginventarisir sejumlah TKW yang pernah transfer uang kepada tersangka Wowon cs. Ada beberapa yang sudah kami interview, bahkan ada yang histeris dan kaget,” kata Hengki.

Hengki mengatakan TKW tersebut mengirimkan uang kepada Wowon dkk sejak beberapa tahun lalu. TKW itu tak menyangka telah menjadi korban penipuan. “Karena dia sejak 2019 transfer uang kepada tersangka Wowon cs ini dan tidak menyangka kalau dia ini ditipu,” ujar Hengki.

Dalam kesempatan sebelumnya, Hengki mengatakan tersangka serial killer Wowon dan Solihin alias Duloh (63) dibantu oleh tersangka Dede Sholehudin alias Dede (34) yang bertugas menghimpun dana dari para TKW.

“Berdasarkan kesaksian beberapa orang saksi, mereka dijanjikan pada saat nanti kembali ke Indonesia akan memperoleh rumah bagus dan sebagainya, ada penggandaan uang (juga),” ujar Hengki dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/23).

Baca juga: Ahli Forensik UI Dilibatkan Usut Kasus Keluarga Tewas ‘Mengering’ di Jakbar

Tersangka Duloh merupakan dukun yang mengaku bisa menggandakan uang. Polisi menemukan aliran dana Rp 1 miliar dari rekening Dede.

“Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/23).

Hengki mengatakan dana tersebut ditransfer ke rekening atas nama Dede Sholehudin. Dede yang semula jadi korban ini ternyata juga tersangka dalam pembunuhan ini. “Dede ini yang menghimpun dana dari sejumlah TKW,” kata Hengki. (detik/hm09)

Related Articles

Latest Articles