Jakarta, MISTAR.ID
Sebanyak 22 laporan diterima pihak Kepolisian terkait Rocky Gerung, perihal pelaporan dugaan penyebaran berita bohong oleh relawan Jokowi.
Namun Rocky mengakui, dirinya belum ada menerima pemanggilan dari polisi. “Belum ada,” sebut pengamat politik ini, pada Rabu (9/8/23).
Kepolisian menerima 20 laporan terkait sangkaan dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo yang dilakukan Rocky.
Baca juga: Soal Rocky Gerung Dilaporkan ke Polda Sumut, Kabid Humas: Sedang Didalami
Rincian laporan polisi itu yakni, Bareskrim 2 laporan, Polda Metro Jaya 3 laporan, Polda Sumatera Utara 3 laporan, Polda Kalimantan Tengah 3 laporan, Polda Kalimantan Timur 3 laporan dan Polda DI Yogyakarta 2 laporan. Sementara 2 pengaduan masyarakat telah ditingkatkan statusnya menjadi laporan polisi.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Bareskrim dan Polda yang menerima laporan itu.
“Seluruh laporan ditarik ke Mabes Polri, karena obyek perkara dan terlapor semua sama,” ucap Djuhandhani, pada Senin (7/8/23).
Baca juga: Demo di Depan Mapolda, Massa Aliansi Mahasiswa Sumut Minta Rocky Gerung Ditangkap
Rocky sudah menyampaikan permintaan maaf jika pernyataannya mengakibatkan perselisihan dan polemik tanpa tujuan di masyarakat.
“Kritik saya terhadap Presiden Jokowi biasa lakukan dimana-dimana. Secara pribadi, saya tak menghina Jokowi. Saya beranggapan Jokowi memahami, makanya tidak melaporkan saya,” ucapnya ketika jumpa pers di Jalan Kusuma Atmaja No 76, Jakarta, pada Jumat (4/8/23) lalu.
Hanya saja Rocky enggan berkomentar lebih lanjut terkait adanya pihak-pihak yang melaporkannya ke polisi atas kritik tersebut.
Baca juga: Masyarakat Kaltim Desak Polisi Tangkap Rocky Gerung
Laporan itu efek dari video viral Rocky yang mengkritik Jokowi. Dirinya dilaporkan dengan Refly Harun, sebagai pemilik channel YouTube. Rocky juga dilaporkan ke Bareskrim terkait perkataannya di hadapan buruh pada 29 Juli 20 di Gedung Islamic Center Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. (tmp/hm16)
