Medan, MISTAR.ID
Merasa putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan terhadap terdakwa mantan polisi Achiruddin Hasibuan dalam kasus penganiayaan terlalu ringan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Medan.
Hal itu diungkapkan JPU Rahmi Shafrina, saat dimintai keterangan oleh awak media seusai sidang pembacaan putusan yang digelar di ruang sidang Cakra 4 PN Medan.
“Kami selaku JPU akan mengajukan banding terhadap putusan Majelis Hakim tersebut, karena beda dengan pasal yang dituntut dan juga hukumannya jauh dari yang kita tuntut,” ujarnya, kemarin.
JPU sendiri menilai terdakwa Achiruddin telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 351 ayat (1) Jo Pasal 56 KUHP sebagaimana dakwaan primer. Sehingga, atas dasar itu menuntut Achiruddin dengan pidana penjara selama 1 tahun dan 9 bulan.
Diketahui, terdakwa Achiruddin telah diputus oleh Majelis Hakim PN Medan yang diketuai Oloan dengan pidana 6 bulan penjara dan membayar restitusi (ganti rugi) secara tanggung renteng dengan anaknya, Aditiya Abdul Ghany Hasibuan sebesar Rp52.382.200.
Baca Juga: Achiruddin Hasibuan Dihukum 6 Bulan Penjara dalam Kasus Penganiayaan
Restitusi tersebut dibayarkan kepada korban Ken Admiral untuk biaya perobatan. Apabila restitusi tersebut tidak dibayarkan, maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 bulan. Putusan Majelis Hakim tersebut sangat jauh lebih rendah dari tuntutan JPU. Dalam pertimbangannya, Majelis Hakim menilai terdakwa Achiruddin tidak terbukti bersalah melanggar dakwaan pertama primer dan pertama subsider, yakni Pasal 351 ayat (1) KUHP Jo Pasal 56 ayat (2) KUHP.
Namun, terdakwa Achiruddin dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar dakwaan kedua subsider JPU, yaitu Pasal 335 ayat (1) KUHP. Sehingga, dengan segala pertimbangan, Majelis Hakim memvonis terdakwa Achiruddin 6 bulan penjara. (deddy/hm24)
