Pematangsiantar, MISTAR.ID
Sejarah telah membuktikan bahwa keindahan, kesejukan dan kebersihan yang dulu dimiliki Kota Pematangsiantar telah mampu melahirkan putra-putri yang brilian, berlian dan berkiprah sebagai tokoh Nasional maupun Internasional. Sebut saja H Adam Malik dan Tahi Bonar (TB Simatupang).
Riwayat yang benar-benar terjadi itu akan tersaji di film semi dokumenter peristiwa ‘Siantar Hotel Berdarah’. Film ini mengangkat salah satu sejarah Kota Pematangsiantar tentang perjuangan dan perlawanan masyarakat lokal untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
“Oktober 2024 film akan tayang di bioskop, kita berharap dan berdoa sama-sama,” ujar Produser Film Siantar Hotel Berdarah, Hamzah Fanshuri Damanik saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/8/24).
Hamzah mengatakan, sekilas film tentang buku karya H Kusma Erizal Ginting berjudul Sejarah Pengibaran Bendera Merah Putih Yang Pertama di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, serta Peristiwa Berdarah Siantar Hotel, menguak kisah panjang perjuangan bangsa.
“Film ini dibuat sebagai bagian edukasi kepada masyarakat untuk melestarikan dan mewariskan sejarah, khususnya kepada anak-anak sekolah dan mahasiswa yang ada di Kota Pematangsiantar,” terangnya.
Baca Juga :Â ‘Hotel Siantar Berdarah’, Jalan Kartini Bawah Ditutup Sementara
“Tentunya kota kesayangan ini punya sejarah peristiwa historikal dan heroik di masa Jepang akan meninggalkan Kota Pematangsiantar. Pertumpahan darah terjadi di masa-masa itu. Lebih jelasnya, mari kita nanti sama-sama menontonnya,” ajaknya.
Tak lupa Hamzah mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan Tim RKI Docs, sejumlah tokoh-tokoh penting, jajaran perbankan, masyarakat, dan dukungan lainnya yang memberikan atensi pada proses pembuatan film tersebut.
“Yang tidak bisa saya sebut satu per satu kami mengucapkan terima kasih. Semoga film ini dapat memberikan pesan yang lengkap dan mendalam kepada penonton untuk mengenal dan melihat sisi pahlawan bangsa yang telah berhasil membuktikan ketangguhan tekad mereka, menegakkan kemerdekaan yang menjadi hak segala bangsa,” ucapnya.
