16.1 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Newsroom: Kisah Mistis dan Bukti Kelam di Batu Lubang Tapteng

Tapteng, MISTAR.ID

Setelah dibuka kembali pada Kamis (19/9/24) lalu, jalan Nasional Sibolga-Tarutung via Batu Lubang sudah ramai dilewati pengendara. Jalan itu sempat ditutup pada (16/7/24) karena adanya pembangunan jalan dengan rigid beton di kawasan Batu Lubang. Sekarang sejumlah pengunjung Batu Lubang sudah kembali ramai walau sekedar menikmati keindahan alamnya sambil berwisata sejarah.

Bila ingin mengunjungi Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah tentunya harus melewati Batu Lubang terlebih dahulu. Di kawasan Batu Lubang ini pengunjung biasanya rehat sejenak di pinggir jalan untuk menikmati panorama alam yang tersajikan dengan keasriannya.

Batu Lubang adalah merupakan terowongan yang terletak di Km 8, Dusun Simaninggir, Desa Bonandolok, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Kawasan ini adalah sebuah tempat yang menyimpan kisah kelam dalam sejarah Indonesia dan menjadi saksi bisu dari kekejaman penjajah kolonial Belanda pada masa lalu.

Sejak tahun 2022 lalu, kawasan Batu Lubang ini sudah masuk menjadi sebagai cagar budaya Batu Lubang (Goa Belanda) yang dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia.

Baca juga: Newsroom: Tembakau Linting Mulai Terdampak Maraknya Rokok Ilegal

Ada terlihat dua batu berlubang dan jarak keduanya lebih kurang 60 meter. Batu Lubang pertama memiliki panjang lima belas meter dengan jalan menikung dan Batu Lubang kedua kondisi jalannya lurus namun lebih pendek dari yang pertama, hanya sekitar lebih kurang sepuluh meter.

Saat memasuki terowongan itu, suasananya akan semakin terasa mistis karena pencahayaan yang minim serta ada aroma lembab dengan suara tetesan air dari atas langit-langit gua. Bekas pahatan batu masih terlihat jelas yang membuktikan di dalam terowongan itu ada jejak perlakukan kekerasan dan kekejaman yang membuat suasana merinding.

Tak sedikit pengendara yang melintas memiliki cerita horor saat melintasi gua ini. Ada yang pernah mendengar suara-suara aneh dan melihat seseorang namun tiba-tiba sudah hilang. Di kawasan terowongan itupun diingatkan bagi pengendara maupun penumpang dilarang untuk mengucapkan kata-kata sembarangan ataupun kotor agar terhindar dari kecelakaan.

Warga setempat Kris Hutagalung menceritakan sejarah Batu Lubang kepada Mistar TV. Pria paruh baya itu mengungkapkan, keberadaan Batu Lubang itu memiliki sejarah menarik. Dalam proses pembangunannya pada era zaman penjajahan kolonial Belanda.

Baca juga: Newsroom: Dua Pasangan Calon Gubsu Saling Sindir Saat Pencabutan Nomor Urut

Menurutnya, gua ini dibangun sekitar awal tahun 1900-an. Ia pun memastikan pembangunan Batu Lobang bukan saat penjajahan Jepang.

Kris mengakui tidak sedikit para pekerja banyak yang meninggal saat proses pembangunan Batu Lubang itu. Ada yang terjatuh ke jurang dan ada yang mengalami kecelakaan. Hal kejadian itu pun dia akui semua nyata.

Batu Lubang ini memegang peranan penting dalam geliat perekonomian pada masa penjajahan Belanda hingga saat ini. Diantaranya, sebagai bentuk mobilitas dalam pengangkutan hasil bumi dari wilayah Sibolga-Tapteng ke daerah luar dan sebaliknya. (feliks/hm21).

Related Articles

Latest Articles