11.7 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Mencermati Lonjakan Kasus Covid-19 Saat PPKM Level 3 di Kota Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pandemi Covid-19 terus melonjak di Kota Pematangsiantar saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 terhitung sejak 26 Juli 2021 hingga 2 Agustus 2021. Menurut data Mistar, pada Minggu (1/8/21) sore, terdapat jumlah kasus terkonfirmasi bertambah sebanyak 328. Data tersebut terangkum mulai tertanggal 26 Juli 2021 hingga 1 Agustus 2021.

Seiring lonjakan kasus Covid-19, Komisi I DPRD Kota Pematangsiantar yang diketuai Andika Prayogi Sinaga kunjungi RSUD dr Djasamen Saragih pada Kamis (29/7/21) kemarin, rombongan itu pun disambut oleh Plt Direktur RSUD, dr Rumondang Sinaga beserta jajarannya dan menyebutkan saat ini RSUD Djasmen Saragih Pematangsiantar tengah menambah ruangan ruangan untuk pasien rawat inap bagi warga yang terkonfirmasi Covid-19.

Saat kunjungan kerja itu ke rumah sakit berplat merah tersebut, turut hadir juga Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar, Daniel H Siregar dan mengataka, belum semua Rumah Sakit (RS) di Kota Pematangsiantar yang menyediakan fasilitas Tempat Tidur (TT) bagi pasien Covid-19 yang akan menjalani rawat inap.

Baca juga: PPKM Mikro Level 3, Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 Bertambah di Kota Siantar

Seperti diakui Daniel H Siregar, kendala RS yang belum dapat menyediakan 30 persen TT terkendala di tata ruang dan tata letak RS. Ia mencontohkan rumah sakit yang ideal tata ruang dan letaknya itu adalah RSUD dr Djasamen Saragih.

“Yang ideal untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur (TT) itu adalah RS Djasamen,” ujarnya seraya mengatakan, bahwa di Siantar RS yang penuhi TT 30 persen adalah RS Tentara di Jalan Gunung Simanuk-manuk Kecamatan Siantar Barat. Terkait hal itu, Plt Direktur RSUD dr Djasamen Saragih, drg Rumondang Sinaga mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penambahan kapasitas Tempat Tidur.

Pembagian Bansos Abaikan Prokes

Meski infeksi Covid-19 terus meningkat, namun pembagian sembako yang dilakukan di kota ini sebagai dampak meluasnya pandemi malah tak mengindahkan protokol kesehatan. Terjadinya kerumunan itu pun direspon oleh Sekretaris Komisi I DPRD Baren Alijoyo Purba yang mengatakan, pembagian sembako di Lapangan H Adam Malik justru mengancam kesehatan masyarakat di tengah pandemi virus corona.

“Warga yang berkumpul dapatkan bantuan di Lapangan Adam Malik lebih ngeri dari pesta. Jarak mereka terlalu dekat sehingga pakaiannya bersentuhan. Sudah kita pantauan lokasi dan kita sudah minta agar bantuan yang akan selanjutnya diatur jangan sekaligus. Harus ada ketegasan. Kalau itu kita biarkan, itu tidak benar, dan berarti yang menyalurkan itu merasa benar,” kata Baren kepada wartawan.

Baren menyampaikan, DPRD telah menegur dan turun ke lapangan menyarankan agar pembagian sembako jangan sampai menimbulkan kerumunan. Dia pun meminta agar pemerintah kota mencari jalan lain untuk menyalurkan bantuan kepada warga.

Baca juga: Belum Semua Rumah Sakit di Siantar Sediakan TT Bagi Pasien Covid-19, Ini Penjelasan Satgas

Bantuan ke Warga Isoman

Komunitas Siantar Peduli Isoman yang ada di Kota Pematangsiantar menyalurkan bantuan berupa makanan, vitamin dan obat-obatan. Gerakan ini sendiri diinisiasi Hexa Hutapea, Tigor Munthe, Roselina Sitepu dan Johan Lumbangaol.

Komunitas ini bergerak bersama mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) karena merasa prihatin dengan orang yang sedang menjalani Isoman. Padahal tidak sedikit pasien ini dari ekonomi yang tak mampu.

“Kita ingin membantu karena kita tahu sendiri bahwa pasien yang sedang isoman tidak bisa keluar maupun beraktivitas sembarangan, bahkan untuk memenuhi makanannya juga kesulitan. Mereka tidak bisa membeli,” ujarnya, Minggu (1/8/21).

Dalam menjalankan kegiatan sosial ini, mengharapkan kepedulian masyarakat luas untuk memberikan donasinya. “Kita semacam penyalur bantuan kepada mereka yang sedang isoman,” katanya.

Ia menambahkan bahwa donasi yang mereka kumpulan tidak berbentuk uang melainkan barang seperti telur, beras, buah, vitamin maupun obat-obatan. “Pada prinsipnya untuk sejauh ini kita tidak mengumpulkan uang,” ujarnya. (hamzah/hm09)

Related Articles

Latest Articles