22 C
New York
Wednesday, August 7, 2024

Melihat Lebih Dekat Perjuangan Hidup Pedagang Asongan-Manusia Silver di Medan

Baca Juga : “Tolonglah Kami…” Pedagang Asongan Menanti Harap Bantuan Pemko Siantar

Negara jamin kesejahteraan warganya

Dedi Saputra Sinaga, selaku pengamat hukum menyebut, negara seharusnya berkewajiban untuk menjamin kesejahteraan warga negaranya, termasuk anak-anak. Hal itu sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang menyebut anak adalah seorang orang yang belum berusia delapan belas tahun, termasuk anak-anak yang masih dalam kandungan.

Diakatakan, setiap anak juga berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik dan mental, spiritual dan sosial. “Artinya hak-hak anak semua telah di atur, salah satunya mendapatkan kesehatan, pendidikan dan lingkungan yang aman dan nyaman,” tegasnya.

Menurutnya, kehadiran anak-anak di traffic light jalan itu adalah masalah yang cukup serius karena menyangkut tentang masa depan si anak. Perlu juga ditelusuri siapa-siapa saja anak-anak yang berjualan di lampu merah ini. Apakah mereka ditelantarkan oleh orangtuanya ataupun sudah tidak bisa memiliki orang tua lagi?

Pedagang asongan menjajakan dagangannya ke pengendara. (f: matius/mistar)

Pengendara: Itung-itung Ibadah

Fitra Ningsih (30) seorang pengendara motor mengaku sangat iba jika melihat anak-anak yang masih mengamen ataupun berjualan di traffic light jalan yang ada di Kota Medan. Ibu tiga anak ini bahkan menyebut ia juga memikirkan anaknya jika melihat anak-anak yang berjualan itu. “Terkadang jadi ingat anak. Dalam hati, anak ku jangan sampai seperti ini,” ujarnya.

Baca Juga : Pedagang Monza dan Asongan Pasar Sambu Divaksinasi Covid-19

Fitra jaga berfikir sesusah-susah nya dia saat ini, ternyata masih banyak orang yang lebih susah lagi dan yang memiliki hidup yang tidak layak. “Jadinya lebih banyak bersyukur aja sih. Rupanya masih banyak orang yang lebih sudah dari kita,” timpalnya.

Lain Fitra, lain juga yang disampaikan pengendara lainnya, Andi. Menurutnya, munculnya anak-anak berjualan di persimpangan lampu merah karena adanya pembiaran dari orang tuanya.

Namun, kemunculan pedagang asongan di pinggir jalan, menurut Andi, banyak membantu pengendara. “Sama-sama membantu. Mereka menyediakan minuman. Kita juga haus, kan ini sudah membantu,” pungkasnya. (matius/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles