7.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Sumber Energi Terbarukan yang Dimiliki ASEAN Sangat Besar

Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan kawasan ASEAN memiliki sumber energi terbarukan (ET) yang sangat besar.

“Kita ada potensi 17 ribu ton untuk dapat dijadikan sebagai modal dalam mencapai target net zero emission (NZE) dan pemanfaatan energi bersih,” kata Arifin Tasrief dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Terkait upaya mendorong transisi energi untuk mencapai NZE, ASEAN telah memiliki ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC). Target jangka pendeknya adalah porsi ET pada bauran energi mencapai 23 persen, sedangkan untuk porsi kapasitas pembangkit sebesar 35 persen di tahun 2025.

Arifin mengatakan, target jangka menengah adalah penurunan emisi gas rumah kaca di masing-masing negara ASEAN sesuai national determined contributions pada tahun 2030, dan target jangka panjang NZE tahun 2050.

Ia menambahkan, Indonesia akan mendorong seluruh anggota ASEAN untuk mendeklarasikan target NZE pada ASEAN Minister on Energy Meeting ke-41 pada Agustus 2023.

Baca juga : Potensi Kelapa Sawit sebagai Energi Terbarukan Memiliki Peluang Besar

Transisi energi berkelanjutan merupakan salah satu perhatian dalam pembahasan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN Summit 2023 pada 9-11 Mei di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Sebagai tindak lanjut, dilaksanakan ASEAN Ministers of Energy Meeting (AMEM) yang berlangsung pada 17 Mei 2023.

Pertemuan tersebut merupakan wadah ASEAN untuk bertukar pengalaman tentang promosi dan penggunaan energi berkelanjutan melalui kerja sama regional. Indonesian selaku keketuaan ASEAN 2023 menaruh perhatian pada isu transisi energi untuk mencapai ketahanan energi berkelanjutan.

Sebelumnya, komitmen tersebut telah disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam acara dimulainya keketuaan ASEAN di sektor energi pada 31 Maret 2023. Prioritas ini akan dilakukan melalui dua pilar program, yakni ASEAN Power Grid (APG) dan Trans-Asean Gas Pipeline (TAGP).

Keempat pilar lainnya adalah Coal and Clean Coal Technology, Energy Efficiency and Conservation, Renewable Energy, Regional Energy Policy and Planning, dan Civilian Nuclear Energy.

Dalam rangka memuluskan transisi energi, peran minyak dan gas bumi masih diperlukan. Menurut 7th ASEAN Energy Outlook (AEO7), migas merupakan industri dengan teknologi dan rantai pasok yang mapan dan dapat mendukung transisi energi. Gas misalnya, berperan penting karena pasokannya yang masih stabil serta energi beremisi rendah. (Antara/hm19)

Related Articles

Latest Articles