9.5 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Subsidi Elpiji Bakal Dialihkan ke Orang, Bukan Barang

Jakarta, MISTAR.ID

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP menegaskan ke depannya subsidi akan ditujukan langsung kepada masyarakat bukan pada barang.

Hal ini diungkapkannya saat menyapa pelanggan Pertamina melalui Live Instagram, Jumat (4/9/2020). Dia mengungkapkan ini setelah bertanya kepada pelanggan apakah mereka kesulitan memperoleh LPG.

“Subsidi elpiji (LPG) kami maunya langsung ke orang, jadi harga tabung (LPG) akan lebih bagus sehingga lebih murah, dan kami sedang bicarakan dengan pemerintah,” kata Ahok dalam Live Instagram Pertamina, Jumat (4/9/20).

Baca Juga:Warga Keluhkan Kenaikan Harga Gas Elpiji 3 Kg

Ketika sesi Live tersebut, Ahok berbincang dengan pelanggan Pertamina di berbagai daerah. Mereka mengaku ada yang terkadang kesulitan mendapatkan LPG untuk mencari ikan ataupun berdagang, hingga ada yang harus menempuh jarak 10 km hanya untuk mengisi bensin.

Ahok mengatakan idealnya seluruh desa seharusnya memiliki Pertashop atau layanan pengisian bahan bakar. Dia mengatakan dampaknya sangat besar jika pada 2022 titik-titik atau desa-desa yang membutuhkan memiliki fasilitas ini.

“Sebenarnya kelemahannya, kita tahu apa yang harus dilakukan tapi eksekusinya lama. Harus di-push. Saya harapkan minimal ketika Pak Jokowi sudah tidak Presiden, di titik-titik penting sudah ada. Syukur-syukur 2022 sudah bisa selesai,” katanya.

Baca Juga:Gas Elpiji 3 Kg Langka di Batu Bara

Selain itu, call center Pertamina 135 seharusnya membuat masyarakat tertolong. Bahkan, Ahok mengharapkan 135 bisa menjadi seperti 911 di Amerika Serikat, yakni tempat aduan masyarakat.

Begitu subsidi bisa bergeser dari barang ke masyarakat, ke depannya masyarakat desa dapat belanja secara non tunai. Menurutnya, diskon yang diberikan Pertamina minimal bisa menjangkau 10% dari pelanggannya.

“Didorong melalui non tunai My Pertamina, dan kalau untung agak besar memberikan diskon lebih besar,” ujar Ahok.

Seperti diketahui, pemerintah membuka peluang adanya kenaikan harga jual LPG bersubsidi tabung 3 kg pada 2021, meski pemerintah masih mengalokasikan subsidi.

Hal tersebut tertuang dalam Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021, seperti dikutip CNBC Indonesia, Jumat (14/8/20).

Rencana kenaikan harga jual LPG subsidi merupakan bagian dari arah kebijakan subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg tahun depan yang direncanakan sebesar Rp 54,48 triliun, di mana alokasi subsidi LPG 3 kg mencapai Rp 37,85 triliun.

Dalam arah kebijakan subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg, pemerintah akan melaksanakan transformasi kebijakan subsidi berbasis komoditas menjadi berbasis target penerima melalui integrasi dengan bantuan sosial secara bertahap melalui kebijakan pengendalian volume dan penyesuaian harga.

Meski demikian, pelaksanaan transformasi tersebut akan dilakukan secara berhati-hati dan mempertimbangkan waktu yang tepat sesuai dengan kesiapan data dan infrastruktur serta perkembangan perekonomian pasca pandemi Covid-19.

“Pemerintah juga dapat melakukan menyesuaikan harga jual eceran (HJE) LPG tabung 3 kg dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat,” tulis keterangan resmi Nota Keuangan 2021.(cnbcindonesia.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles