10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Sri Mulyani: Indonesia Masih Kebal Resesi di 2023

Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi empat negara aman dari ancaman resesi di 2023. Mereka adalah Indonesia, India, Brazil dan Meksiko.

Menurutnya, meski kondisi perekonomian global menekan negara berkembang, tapi situasi di negara itu lebih baik dari negara maju.

“Negara emerging juga mengalami kondisi relatif tertekan. Meskipun dalam situasi saat ini, emerging country seperti Indonesia, India, Brazil, Meksiko relatif dalam situasi yang cukup baik,” ujarnya dalam Seminar Nasional Badan Keahlian DPR RI, Rabu (19/10/22).

Sementara, negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Eropa dan China dikatakan sulit untuk menghindari resesi. Sebab, inflasi tinggi melonjak di negara tersebut dan membuat kebijakan moneter ikut mengetat.

Hal ini tercermin dari outlook ekonomi global yang diprediksi melambat hanya menjadi 2,7 persen di 2023. Kemerosotan ini utamanya dipengaruhi oleh turunnya perekonomian AS dan negara kawasan Eropa.

“Bahkan sekarang kata-kata resesi bukan tidak mungkin di AS,” imbuhnya.

Perekonomian Eropa diperkirakan rendah atau menyusut 1,2 persen di 2023. Hal ini disebabkan oleh inflasi yang tinggi akibat kenaikan harga-harga.

“Eropa yang disebutkan 2022 masih 3,1 persen dengan terus-menerus terbentur oleh kenaikan harga yang tinggi dan memaksa bank sentral menaikkan suku bunga secara agresif, juga bahkan diperkirakan 2022 hingga 2023 kemungkinan terjadi resesi,” jelasnya.

Baca juga:Ini Yang Harus Dicermati Investor Obligasi Bila Kenaikan Inflasi

Senada, China juga dinilai sulit untuk terhindar dari resesi. Apalagi pemerintahnya beberapa kali melakukan lockdown yang membuat ekonomi makin merosot.

“China yang sekarang sedang dalam pembahasan mengenai bagaimana kepemimpinan nasionalnya, sudah mengalami pelemahan dari perekonomian baik karena lockdown maupun kondisi dunia serta sektor properti yang telah menimbulkan dampak luar biasa,” jelasnya.

Perekonomian China pada kuartal II 2022 memang hanya tumbuh 0,4 persen (year on year/yoy). Ini tercatat menjadi kinerja perekonomian terburuk dalam dua tahun terakhir, dan pada kuartal III-2022 diperkirakan akan tetap rendah.

Baca juga:IMF Mengingatkan Risiko Resesi Meningkat

“Angka kuartal III belum keluar, namun diperkirakan akan cukup tajam melemah,” pungkasnya. (cnn/Hm06)

Related Articles

Latest Articles