7.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Saat Negosiasi Utang dan Inflasi AS, Harga Emas Malah Menguat

Chicago, MISTAR.ID

Harga emas berjangka sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat (26/5/23) hingga Sabtu (27/5/23) pagi, menghentikan kerugian selama empat hari berturut-turut.

Namun masih mencatat penurunan mingguan ketiga beruntun di tengah negosiasi plafon utang AS yang berlarut-larut dan inflasi AS yang membandel.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 60 sen atau 0,03 persen menjadi ditutup pada 1.944,30 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.957,10 dolar AS dan terendah di 1.936,00 dolar AS.

Emas berjangka terpuruk 20,90 dolar AS atau 1,06 persen menjadi 1.943,70 dolar AS pada Kamis (25/5/2023), setelah tergelincir 9,90 dolar AS atau 0,50 persen menjadi 1.964,60 dolar AS pada Rabu (24/5/2023), dan jatuh 2,70 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.974,50 dolar AS pada Selasa (23/5/2023).

Untuk minggu ini, kontrak emas Juni tergelincir 1,90 persen, mencatat kerugian mingguan ketiga berturut-turut, setelah turun 2,0 persen di minggu sebelumnya dan turun 0,25 persen lagi seminggu sebelumnya.

Baca juga : Harga Emas Terpantau Sedikit Melemah, Dolar AS Menguat

“Minggu yang sulit bagi emas berakhir karena beberapa investor mencari perlindungan jika pembicaraan plafon utang mengalami hambatan besar pada jam ke-11,” kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA, Erlam, Sabtu (27/5/23).

Menurutnya, ini adalah waktu krisis untuk (Washington) DC dan kemungkinan skenario TARP (dari 2008) dapat terjadi ketika Kongres pada awalnya gagal meloloskan program dana talangan bank.

“Itulah sebabnya beberapa pedagang lari ke emas menjelang akhir pekan yang panjang. Jika bukan karena data (inflasi) hawkish lainnya, emas akan mengakhiri minggu ini dengan catatan yang jauh lebih kuat,” ujarnya.

Presiden Joe Biden menyatakan Amerika Serikat akan menghindari gagal bayar kredit yang menghancurkan bahkan ketika anggota parlemen mengambil jeda 10 hari tanpa kesepakatan untuk menaikkan batas pinjaman negara untuk tetap membayar tagihan.

“Ada tujuh hari hingga 1 Juni – titik sedini mungkin ketika pemerintah memperkirakan akan kehabisan uang untuk melunasi utangnya – dan pembayaran pinjaman yang terlewat kemungkinan akan memicu resesi, pasar dunia yang bergolak,” ucapnya, Kamis (25/5/23).

Baca juga : Mana yang Lebih Baik Diinvestasikan, Emas batang atau Perhiasan?

Emas tertekan pada Jumat (26/5/2023) setelah pengukur favorit Federal Reserve untuk inflasi AS datang lebih panas dari perkiraan untuk April, menunjukkan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi pada Juni dan Juli versus ekspektasi untuk jeda.

Departemen Perdagangan AS melaporkan Jumat (26/5/2023) bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti AS (PCE) naik 0,4 persen pada April dan 4,7 persen dari tahun lalu, keduanya lebih tinggi dari yang diharapkan.

Data ekonomi lainnya yang dirilis pada hari yang sama beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan baru AS untuk barang tahan lama yang diproduksi meningkat 3,1 miliar dolar atau 1,1 persen, menjadi 283,0 miliar dolar AS pada April.

Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) turun menjadi 59,2 pada survei Mei 2023, turun dari 63,5 pada April dan di atas 58,4 Mei lalu.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli terangkat 45,00 sen atau 1,96 persen, menjadi ditutup pada 23,36 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 1,80 dolar AS atau 0,18 persen, menjadi menetap pada 1.028,10 dolar AS per ounce. (Antara/hm18)

Related Articles

Latest Articles