6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Peretasan, FTX Mengaku Kemalingan Rp6,26 T

Jakarta,MISTAR.ID

Platform kriptokini bangkrut. FTX  menyatakan aset US$415 juta atau Rp6,26 triliun (Kurs Rp15.095 per dolar AS) telah dicuri melalui sebuah peretasan.

Pengakuan FTX sampaikan dalam sebuah laporan kepada kreditor FTX pada Selasa (17/1/23) kemarin. Mengutip Reuters, Rabu (18/1/23), dalam pengakuan itu, FTX menyatakan peretasan dilakukan di dua tempat.

Pertama, sebesar US$323 juta dilakukan di bursa internasional FTX. Sementara itu kedua, US$90 juta sisanya diretas di bursa AS. Peretasan terjadi sejak FTV melayangkan permohonan kebangkrutan.

Baca juga:Pemerintah Inggris Hadapi Panggilan Soal Peretasan Telepon Liz Truss

Mereka mengatakan sebelum terjadi  peretasan , FTX sebenarnya berhasil memulihkan dana nasabah senilai US$5 miliar. Dana itu, US$1,7 miliar dalam bentuk tunai, US$3,5 miliar dalam bentuk uang kripto, dan US$300 juta dalam sekuritas.

Aset kripto yang dipulihkan hingga saat ini termasuk US$685 juta di Solana, US$529 juta dalam token FTT milik FTX dan US$268 juta dalam bitcoin. Nilai aset kripto itu berdasarkan harga 11 November 2022.

Tapi klaim mereka, peretasan itu kembali memberikan pukulan telak kepada FTX.

FTX sekarang ini sedang terbelit masalah. Pendiri FTX Sam Bankman-Fried dituduh mencuri dana nasabah triliunan rupiah demi membayar utang yang ditimbulkan oleh hedge fund yang berfokus spada crypto, Alameda Research.

Baca juga:Kebangkrutan FTX Menular Hingga ke Bursa Singapura Crypto.com

Tuduhan itu mengakibatkan ia diadili oleh pengadilan.

Namun, tuduhan itu dibantah oleh Bankman-Fried. Ia mengaku tidak bersalah atas tuduhan penipuan yang dialamatkan kepadanya.

Bankman-Fried mengklaim FTX memiliki dana lebih dari cukup uang untuk membayar dana nasabahnya. Menurut klaimnya, ia hanya memiliki tanggungan utang antara US$181 juta dan US$497 juta.

Namun, hingga saat ini utang itu belum bisa dia bayar. Bankman-Fried mengaku belum memiliki akses ke catatan FTX sejak mengundurkan diri sebagai CEO pada November 2022 lalu. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles