7.5 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Jenis Saham Indeks ESG Diprediksi Memberi Keuntungan Jangka Panjang

Medan, MISTAR.ID

Investor pasar modal yang menerapkan aspek Environmental Social Governance (ESG) yang baik, layak di percaya akan keberlangsungan di masa depan. Secara otomatis akan memberikan potensi keuntungan dalam jangka panjang.

Hal ini dikatakan Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara, Muhammad Pintor Nasution sebab minat investor akan saham jenis ini tercermin dari besarnya pertumbuhan investasi di perusahaan yang aset atau produk investasi bertemakan ESG.

Jika merujuk perkembangan dana kelolaan (asset under management/AUM) manajer investasi (MI) sejak tahun 2016 jumlah AUM ketika itu hanya sebesar Rp 42 miliar dan melonjak menjadi sebesar Rp 3,46 triliun pada bulan November 2021. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga:Jelang Tutup Tahun, 53 Perusahaan Baru Tercatat di BEI

Secara global, sambungnya, United Nations of Principle of Responsible Investment (UNPRI) mencatat jumlah signatories AUM investasi berbasis ESG yang terdaftar di PRI juga meningkat. Yakni dari sebesar US$ 59 triliun pada 2015 menjadi  US$ 121,3 triliun pada 2021.

“Awalnya di BEI hanya ada dua indeks yang berbasis ESG yaitu IDX ESG Leaders dan Sri Kehati. Namun, melihat tingginya animo dan permintaan masyarakat akan produk investasi berbasis ESG; pada 20 Desember 2021 lalu, BEI bersama Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) meluncurkan dua indeks baru. Yakni ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI,” katanya, Minggu (27/3/22).

BEI juga mencatat, dari data historis yang ada, dua indeks yang berbasis ESG tersebut. Yaitu, Indeks SRIKEHATI dan Indeks ESG Leaders selain mendorong praktik berkelanjutan secara performa juga mampu memberikan imbal hasil (return) relatif lebih tinggi dari indeks IDX 30 dan Indeks LQ45.

Secara year to date, berdasarkan data statistik harian yang ada di BEI sampai dengan tanggal 16 Maret 2022, indeks SRIKEHATI mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,12%, indeks ESG Leaders sebesar 8,8%, indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI sebesar 8,56% dan ESG Quality 45 IDX KEHATI sebesar 5,11%

Bagi investor yang memiliki kepedulian terhadap indikator ESG dapat menggunakan indeks ESG yang telah berkembang sebagai referensi atau mudahnya melakukan investasi pada reksa dana berbasis indeks ESG. Selain itu investor juga dapat melakukan analisa aspek ESG berdasarkan aspek-aspek material yang berhubungan dengan perusahaan. Salah satu sumber keterbukaan yang dapat mereka gunakan adalah dari Sustainability Report / Laporan Berkelanjutan perusahaan. Cara lainnya dengan menggunakan analisis ESG yang pihak ketiga buat.

Baca juga:IHSG Terkoreksi Seiring Pelemahan Bursa Regional dan Global

Inisiatif menuju investasi berkelanjutan di Indonesia tercantum pada Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap 2 tahun 2021-2025. Ini buatan OJK yang berjudul The Future of Finance.  Secara bertahap, setiap perusahaan yang tercatat di BEI kini wajib menyampaikan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan kepada OJK dan melaporkan Laporan Berkelanjutan kepada publik.

“Berawal dengan bank-bank besar mulai tahun 2019. Berlanjut dengan bank-bank menengah dan kecil serta Emiten dengan jumlah aset di atas Rp250 miliar mulai tahun 2020. Emiten dengan aset skala menengah (aset di atas Rp50-Rp250 miliar) di wajibkan mulai tahun 2022. Sedangkan Emiten dengan asset skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar wajib menyampaikan Laporan Berkelanjutan mulai tahun buku 2024,” terang Pintor. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles