Pematangsiantar, MISTAR.ID
Sejumlah harga komoditas di Pasar tradisional Kota Pematangsiantar, mulai merangkak naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satunya komoditas yang mengalami kenaikan tertinggi adalah cabai rawit.
Pantauan mistar.id, Minggu (12/12/21) di Pasar tradisional Dwikora, harga cabai rawit kini tembus hingga Rp48 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, harga cabai rawit berada di kisaran Rp24 ribu per kilogramnya.
Beberapa pedagang di pasar tradisional itu mengaku terpaksa menaikkan harga cabai rawit karena pasokan dari distributor mengalami penurunan, sedangkan permintaan konsumen cukup tinggi. “Kata para agen, stok sedikit. Sedangkan permintaan pembeli cukup tinggi, jadi harga cabai rawit melonjak,” ujar salah seorang pedagang, Boru Nainggolan.
Baca Juga:Terus Naik, Harga Cabai Rawit di Siantar Tembus Rp52 Ribu per Kg
Boru Nainggolan juga mengatakan, kenaikan ini terjadi sudah hampir sepekan, di mana harga cabai rawit terus mengalami kenaikan setiap harinya. Selain itu, kenaikan ini dipicu harga di tingkat agen yang juga naik karena mendekati hari besar serta akibat sudah memasuki musim hujan.
Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh Sahat Pangaribuan. Katanya, curah hujan yang cukup tinggi setiap akhir tahun membuat hasil panen cabai rawit mengalami penurunan. “Bahkan, ada yang bilang banyak cabai-cabai dari Sumatra di distribusi ke pulau Jawa. Barangkali lebih mahal di jual ke sana, sedangkan stok kita jadi sedikit,” jelas Sahat.
Sahat juga menuturkan, kenaikan harga juga terjadi pada sayur mayur yang mengalami kenaikan antara Rp2.000 hingga Rp4.000 per kilogram. Diperkirakan harga akan terus melonjak tinggi hingga pada pergantian tahun mendatang. “Nanti kalau sudah dekat Natal dan Tahun Baru bakal tambah naik lagi. Kami berharap pemerintah segera menstabilkan harga. Ini masih masa pandemi, kalau pembeli tak ada, rugi juganya kami (pedagang) ini, ” sebutnya. (yetty/hm12)