8.4 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Hasil Survei, 50% Pengusaha Ragu Bayar Penuh THR

Jakarta, MISTAR.ID

Setengah dari kalangan pengusaha masih ragu bisa memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) 100% kepada para pekerjanya tahun ini.

Hasil ini didapat setelah sejumlah pengusaha melakukan survei internal, terutama dari sektor industri makanan dan minuman. Hasilnya cukup miris.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi), Adhi S. Lukman saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin (27/4/20).

Adhi menyebutkan, kondisi ini terjadi kinerja industri makanan dan minuman juga ikut terdampak pandemi corona. Sektor ini awalnya di luar dugaan tak kena imbas corona, tapi kenyataannya juga kena dampak, dari bahan baku hingga masalah logistik dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Selain itu, selama pandemi Covid-19 ini banyak masyarakat yang pendapatannya mengalami penurunan bahkan kehilangan sama sekali. Hal ini tentu berpengaruh terhadap penurunan penjualan produk makanan dan minuman (mamin).

Ia menyebutkan ada beberapa jenis produk yang mengalami peningkatan penjualan, namun kontribusi terhadap pertumbuhan sangat kecil.

“Meskipun turun tapi memang ada beberapa produk yang masih naik seperti susu, tepung-tepungan, minyak goreng, biskuit dan sebagainya. Pasar online juga meningkat untuk makanan dan minuman tapi pasar online ini masih sangat kecil sekali,” paparnya.

Ia mengatakan untuk pasar online memang ada laporan meningkat seperti di beberapa marketplace seperti Tokopedia, Blibli, dan lain sebagainya, peningkatan naik antara 500% sampai 600%. Namun, basis perdagangan online itu masih sangat kecil hanya sekitar 1 sampai 2% porsinya.

Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan kepada para anggotanya, sekitar 71% pengusaha mengaku mengalami penurunan produksi hingga 40% secara umum.

“Survei lainnya ternyata 50% menyatakan ragu dan tidak yakin dalam menangani upah karyawan dan THR secara utuh dan 46% menyatakan masih bisa tahan sampai di atas lima bulan, sisanya hanya tahan sekitar satu sampai lima bulan,” jelas Adhi.

Adhi berharap beberapa hal bisa meningkatkan penguatan industri makanan dan minuman adalah terutama ketersediaan bahan baku dan produk penunjang, seperti gula hingga garam.

“Salah satu bahan baku misalnya kita terpaksa harus impor karena belum tersedia dalam negeri ini,” katanya.

Sumber: CNBCIndonesia
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles