12.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Hasil Panen Menurun, Harga Komoditas Melonjak Tajam di Medan

Medan, MISTAR.ID

Harga pangan hortikultura naik tajam belakangan ini. Di beberapa pasar tradisional di Kota Medan harga cabai merah mulai dijual di harga Rp40.000 hingga Rp50.000 per Kg. Seperti di Pasar Simpang Limun Medan, harga cabai merah hari ini dijual beragam mulai Rp40.000 hingga Rp44.000 per Kg nya.

Kenaikan ini diungkapkan Aat salah satu pedagang di sana sudah terjadi lebih sepekan.  Alasannya stok yang terbatas bahkan menipis sehingga harga komoditas semakin melonjak tajam.

“Jadi harga cabai ini udah lebih seminggu ini naik terus. Barang gak ada. Permintaan tinggi. Makanya harga naik. Apalagi bawang merah kita jual juga di harga Rp40.0000 hingga Rp44.000 per Kg. Gak ada barang,” jelasnya pada Mistar, Kamis (2/6/22).

Baca juga: Semakin Pedas, Harga Cabai Rp48 Ribu per Kg

Sementara itu, di pasar Pringgan Medan harga cabai merah dijual di harga Rp50.000. Sedangkan bawang merah di kisaran Rp44.000 per Kg. Tomat Rp10.000 per Kg dan cabai hijau Rp28.000 per Kg, cabai rawit Rp45.000 per Kg.

Terpisah, menurut Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin dari pantauan melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional harga cabai merah sejauh ini dijual dalam rentang Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per Kg.

“Seperti yang sudah-sudah, kita mengkhawatirkan adanya ancaman kenaikan harga seiring dengan kenaikan biaya input produksi pertanian setelah terjadi kenaikan bahan baku pupuk. Selain cabai merah, cabai rawit juga mengalami kenaikan hari ini. Cabai rawit dijual di kisaran Rp45 ribuan per Kg. Naik sekitar Rp10 ribu per Kg dari posisi sebelumnya,” jelas Gunawan.

Dosen UISU ini menyebutkan, selain itu tomat dan beberapa jenis tanaman hortikultura lainnya juga ikut naik. Ini kabar yang kurang baik, kata dia, harga sejumlah kebutuhan pangan naik di saat Idul Fitri sudah lewat.

Baca juga: Harga Bawang Merah Naik, Sedangkan Bawang Putih Turun di Siantar

“Faktor pemicu kenaikan bukan dikarenakan adanya konsumsi yang meningkat. Tetapi lebih dikarenakan panen yang menurun karena memasuki musim tanam, ditambah dengan kenaikan biaya produksi seiring mahalnya harga pupuk dan pestisida sejauh ini,” ungkapnya.

Sementara itu harga komoditas protein juga sulit untuk ditekan. Harga daging dan telur ayam bertahan mahal sejauh ini. Lagi lagi dipicu oleh kenaikan biaya produksi. Sementara itu harga ikan laut segar juga belum menunjukkan penurunan. Hal ini membuat sumber protein lainnya sulit untuk ditekan. Karena ikan kerap menjadi subtitusi daging ayam.

“Masalahnya di nelayan terkait kondisi laut yang tidak mendukung hasil tangkapan, hingga masalah lain seperti keluhan nelayan terkait harga solar di kisaran Rp7.000 hingga Rp8.000 per liter, juga membuat harga jual ikan sulit turun,” pungkasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles