12.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Harga Terus Naik, KPPU Awasi Beras dan Minyak Goreng di Sumut

Medan, MISTAR.ID

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I Medan bersama TPID Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan pengawasan terhadap beras dan minyak goreng di Sumatera Utara (Sumut). Sebab kedua komoditi ini menjadi perhatian lantaran harga beras yang terus naik dan minyak goreng khususnya milik pemerintah ‘Minyak Kita’ mulai langka.

Dikatakan Kepala KPPU Kanwil I, Ridho Pamungkas dari hasil pengecekan pihaknya harga minyak goreng curah kemasan merek ‘Minyak Kita’ mengalami kelangkaan. Kelangkaan pasokan minyak goreng curah ini turut mengerek harga minyak goreng curah yang dijual di atas harga HET, yakni Rp16 ribu per kilogram.

“Sedangkan harga beras stabil namun masih di harga yang relatif tinggi. Sedangkan komoditas seperti cabai merah, bawang merah masih stabil,” jelasnya

Baca juga: Ya Ampun! Pantas Harga Beras Menggila di Indonesia, Ternyata Ini Penyebabnya

Terkait dengan adanya kelangkaan minyak goreng tersebut Ridho akan melakukan pendalaman lebih lanjut di tingkat distributor dan produsen. Kondisi ini dapat disinyalir sebagai indikasi awal terjadinya kartel, apabila ditemukan adanya kesengajaan dari pelaku usaha untuk mengurangi produksi atau menahan pasokan.

Ridho menjelaskan perilaku tidak sehat yang mungkin akan muncul dalam kondisi saat ini adalah distributor menjual produk ‘Minyak Kita’ dengan sistem paket atau bundling. Sejauh ini di Medan belum ditemukan adanya perilaku distributor yang mem-bundling produk Minyak Kita dengan produk lainnya.

“Minyak Kita itu diproduksi oleh produsen-produsen yang juga memproduksi minyak premium. Namun yang kita temui, minyak premiumnya ada, sedangkan ‘Minyak Kita’ langka,” ujarnya.

“Bisa saja mereka sengaja membatasi produksi ‘Minyak Kita’, sehingga konsumen beralih ke premium. Tapi jika hambatannya ada di pola distribusi atau angkutan distribusinya, tentunya kami bersama tim TPID akan mengoptimalkan pendistribusiannya,” jelasnya.

Baca juga: Pemerintah Guyur 1,2 Juta Ton Beras Seharga Rp8.900/Kg di 2023

Sedangkan untuk komoditi beras, kata Ridho, pihaknya akan menindaklanjuti informasi pasar dengan melakukan pengecekan pasokan dan harga di tingkat distributor dan penggilingan beras. Mengingat pada rantai pasok beras, posisi pelaku usaha tersebut
memiliki kekuatan pasar dalam menentukan harga beras.

”Beras kita pantau terus, saat ini harga relatif masih tinggi, meskipun Bulog sudah mulai melakukan penyaluran beras. Kita berharap pelaku usaha pada komoditi minyak goreng dan beras untuk tidak memanfaatkan situasi kenaikan harga untuk mengambil keuntungan
besar,” pungkasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles