Dikisahkan oleh salah seorang warga, Edison S Pelawi (69) kejadian bermula dari cerita seorang kakek yang tinggal di kampung bernama Uruk Rambutan.
Ketika sedang melintasi hutan untuk membuka ladang baru, sang kakek bertemu dengan sosok makhluk bertubuh kecil memiliki kaki terbalik ke arah belakang.
Penduduk menyebutnya Umang yang dalam Bahasa Karo berarti jin atau roh. Makhluk itu menawarkan untuk membantu sang kakek membuka ladang barunya.
Syaratnya, si kakek tidak boleh bercerita kepada siapa pun atau membawa perempuan dan anak-anak ke ladang.
Baca juga: Wisata di Memori Indah Sembahe, Mandi dan Bermain dengan Ikan Jurung
Dalam tempo sehari, lahan seluas 3 hektar telah selesai dan siap ditanami. Namun begitu pulang ke rumah, kakek tidak sengaja bercerita hal itu kepada istrinya.
Istrinya penasaran. Ia pun kemudian mengikuti si kakek secara diam-diam ke ladangnya di hari berikutnya. Dan, itu melanggar janjinya pada Umang.
“Umang marah dan mengubah ladang yang telah dibuka menjadi semak belukar. Si kakek yang telah kehilangan ladangnya terpaksa membersihkan semak belukar untuk membuat ladang baru,” kata Edison yang mempunyai kepandaian mengobati orang saat dikonfirmasi, Minggu (8/9/24).
Selanjutnya, ujar Edison, setelah kejadian itu si kakek menemukan sebuah batu besar aneh dan kemudian dikenal sampai saat ini sebagai Gua Kemang.
“Selain Gua Kemang itu didaerah ini juga ada beberapa tempat serupa dan kami yakini sebagai perkampungan orang Bunian,” tutup DS – begitu Edison kerap disapa oleh orang di kampungnya. (sembiring/hm25)
