1.7 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Penangkaran Buaya Asam Kumbang Jadi Destinasi Wisata saat Liburan Tahun Baru 2025

Medan, MISTAR.ID

Penangkaran Buaya Asam Kumbang di Jalan Bunga Raya II No 8, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan menjadi salah satu destinasi wisata selama liburan Tahun Baru 2025.

Taman penangkaran reptil buaya terbesar di Indonesia dengan luas lebih kurang 2 hektar ini sebelumnya telah direnovasi Pemko Medan pada tahun 2024 lalu.

Renovasi tersebut mengubah tampilan Penangkaran Buaya Asam Kumbang menjadi lebih menarik dan aman setelah kawat pembatas diganti lebih kokoh dibanding sebelumnya.

Baca juga:

Selain itu, ada juga penambahan beberapa kandang baru untuk hewan-hewan lain, di antaranya kelinci, kura-kura, biawak, ular, dan monyet.

Kemudian, ada juga akuarium buaya yang memungkinkan pengunjung dapat melihat dari dekat reptil raksasa itu berada di dalam kandang.

Shefira (23), salah seorang pengunjung mengungkapkan, memilih tempat ini sebagai destinasi liburan karena tampilan baru dan lebih bagus.

“Sudah lama tidak berkunjung, akhirnya saya memilih untuk datang lagi. Kebetulan tempat sudah diperbaharui, jadi saya mau lihat gimana sih dalamnya,” katanya saat ditemui mistar.id di Penangkaran Buaya Asam Kumbang, pada Sabtu (4/1/25).

Baca juga:

Ia mengakui, sudah banyak perbedaan tampilan taman ini setelah direnovasi.

“Kandang-kandangnya diperbaharui, ada tempat duduk santai, terus ada taman kecilnya juga. Mungkin itu sih yang berbeda dibanding sebelumnya,” katanya.

Shefira juga mengungkapkan bahwa tarif masuk ke taman ini mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.

“Per orangnya Rp20.000 sudah bisa menikmati fasilitas yang disediakan, sebelumnya seingat saya sebesar Rp10.000 per orang,” tuturnya.

Baca juga:

Pantauan mistar.id, ada beberapa biaya tambahan untuk melakukan interaksi dengan buaya-buaya yang berada di taman tersebut, seperti foto dengan buaya dikenakan tarif Rp5.000 per orang dan memberi makan buaya Rp25.000.

Salah seorang pengurus taman buaya ini, Jemari (55), mengakui akibat banyaknya buaya yang berada di lokasi itu sampai tidak mengetahui persis jumlahnya.

“Hitungan kasarnya ada sekitar ratusan buaya, tapi kalau buaya kecil ada sekitar 250-300 ekor,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, bahwa keseluruhan reptil raksasa itu merupakan spesies buaya muara.

“Buaya muara ini beragam usianya, dari 2 tahun sampai 51 tahun juga ada di sini. Tapi ada satu kandang yang isinya campur, mulai dari usia 10 sampai 19 tahun ada di dalamnya,” lanjutnya.

Baca juga:

Soal pemberian pakan buaya-buaya tersebut, menurut Jemari, tidak setiap hari diberikan.

“Di sini sistemnya tergantung dari pelanggan. Biasanya kalau ada yang masuk kita kasih makan. Beberapa hari ini waktu liburan, kosong tidak beri makan,” katanya.

Diungkapkan, pada libur tahun baru kali ini, terdapat lonjakan pengunjung per harinya.

“Kalau ratusan pengunjung, ada. Setiap hari sekitar ratusan yang datang ke taman penangkaran buaya ini,” katanya.

Jemari yang telah menjadi penjaga taman ini selama hampir 35 tahun mengungkapkan kendala yang dihadapinya selama ini adalah kesempatan istirahat atau cuti.

“Pekerja seperti saya butuh liburan, tapi setiap hari libur tiba tidak bisa ikut liburan. Di sini banyak kerjaan, kalau tidak begitu perlu biasanya gak bisa ambil cuti kecuali sakit,” ungkapnya. (amita/hm16)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Latest Articles