Simalungun, MISTAR.ID
Bah Damanik adalah kolam pemandian yang berlokasi di Nagori (desa) Ambarisan Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Meski berada di area yang tersembunyi, namun, tempat yang juga disebut Aek Manik itu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Tidak hanya terkenal dengan airnya yang biru jernih dan pasir kolamnya yang putih, daya tarik lain dari pemandian alam Bah Damanik adalah sejarahnya yang konon katanya merupakan tempat pemandian raja-raja beserta keluarganya dengan bukti relief di dinding kolam.
Baca juga:Liburan Nataru Bersama Keluarga, Ini 5 Pemandian Seru di Simalungun
Namun kini selain menjadi destinasi wisata alam pilihan, warga sekitar juga memanfaatkan aliran sungai pemandian sebagai irigasi area persawahan.
Rimbun dan rindangnya pepohonan hutan yang tumbuh sekitar area kolam pemandian, membuat siapa pun yang berenang di bawahnya tidak akan merasa kepanasan.
Pantauan Mistar.id, Senin (30/12/24) tarif masuk ke lokasi tersebut terbilang murah. Pengunjung dikenai bayaran Rp 5.000 perorang, parkir mobil Rp 15.000 dan sewa tikar Rp 25.000
Baca juga:Libur Nataru, Wisata Pemandian Jadi Favorit Warga untuk Habiskan Waktu
Lokasinya mudah dijangkau. Berjarak sekitar 700 meter dari pinggir jalan Pematangsiantar – Sidamanik.
Setelah mengikuti arah petunjuk yang ada dan menuruni beberapa anak tangga sampai ke kolam pemandian yang juga tersedia sebuah rakit bambu bagi pengunjung.
Namun, bagi pengunjung yang hanya ingin bersantai di gazebo juga bisa mencicipi hidangan ikan bakar atau berfoto ria. Sebab hampir setiap spot yang ada cukup layak untuk diunggah ke media sosial.
Menurut keterangan Sidamanik, pengelola di tempat itu bagi pengunjung yang beruntung, tidak jarang akan terlihat sekawanan monyet bermain sambil berayun di dahan pohon.
Baca juga:Mengintip Pemandian Alam Sejuk di Simalungun, Tempat Favorit Warga Berakhir Pekan
“Karena lingkungan wisata di sini memang masih alami,”katanya sambil menunjuk dahan pohon tempat monyet menampakan dirinya.
Pada pelang pemberitahuan di lokasi wisata Bah Damanik tertulis bahwa di tempat tersebut ada tradisi yang disebut dengan Maranggir (meminum air dalam cawan putih yang di dalamnya diisi potongan jeruk perut lalu membasuh wajah mereka sampai kepala)
“Tujuannya untuk menyucikan diri dan meminta doa agar terhindar dari bahaya dan kemelut,” tutup Damanik kepada Mistar.id. (sembiring/hm17)