23.4 C
New York
Sunday, July 14, 2024

Butuh Peran Masyarakat dan Stakeholder Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Ke Parapat

Simalungun, MISTAR.ID

Kunjungi wisatawan ke Danau Toba, Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun kini mulai berkurang.

Adapun kunjungan masih didominasi oleh wisatawan domestik seperti dari Kota Medan dan Tebing Tinggi.

Mulai minimnya kunjungan wisatawan ke Danau Toba pun dampak dari tidak adanya event-event besar ataupun kecil di setiap pekannya di Parapat. Di mana jika terdapat event, maka akan menarik wisatawan berkunjungan ke Parapat.

Baca juga:Pertunjukkan Kebudayaan Pemko Medan Tarik Perhatian Wisatawan Mancanegara

Manager Hotel Niagara, Doli Butar Butar mengatakan, hingga saat ini kunjungan atau  okupansi di hotel yang dikelolanya masih mengalami peningkatan di masa libur sekolah saat ini.

“Umumnya tamu kita wisatawan domestik seperti dari Medan dan Tebing tinggi. Ada lah peningkatan okupansi, tapi tidak signifikan kenaikannya. Ada juga dari luar negeri seperti Malaysia, tapi sepertinya mereka sudah habis masa liburannya,” ujar Doli kepada mistar.id, Jumat (12/7/24).

Adapun hal yang membuat dan berdampak pada kunjungan minim ke Parapat, dikarenakan saat ini wisatawan lebih memilih berkunjung ke Kabupaten Samosir. Pasalnya, terdapat lokasi wisata baru seperti Sibea Bea dan Waterfront di Pangururan.

“Itu sangat berpengaruh. Kemarin kan ke Samosir, jadi saya tanya ke wisatawan nginap di mana. Mereka bilang di Samosir, orang Kisaran, Kabupaten Asahan itu sebut Parapat sudah biasa. Sehingga sekarang lebih memilih ke Samosir,” ujarnya lagi.

Baca juga:Jumlah Wisatawan Asing ke Sumut Meningkat, Terbanyak dari Malaysia

Dengan adanya 2 lokasi wisata di Samosir itu kini menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke sana. Bahkan kunjungan pun meningkat setiap pekannya.

Dikatakan Doli, harus ada keterlibatan stakeholder untuk bekerja sama, seperti dari pihak pemerintah agar kunjungan wisatawan ke Parapat bisa meningkat lagi.

“Soal ini tidak hanya bisa pemerintah saja, masyarakat juga harus ikut berbenah sehingga wisatawan kembali berkunjung ke Parapat. Saat ini, banyak event-event di Balige, Kabupaten Toba dan Samosir, mudah-mudahan dari pihak Kabupaten Simalungun, serta Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) bisa berbenah,” ucapnya.

Lanjut Doli lagi, pihaknya selaku pelaku wisata di bidang perhotelan, dapat menarik kunjungan wisata dan menginap di hotel dengan menjaga kenyamanan dan kebersihan.

“Kalau di kita, bagaimana menciptakan kenyamanan tamu dan kebersihan. Karena kalau bergantung di harga, kita tidak sanggup lagi,” pungkasnya.

Baca juga:Libur Idul Fitri 2024, 285 Ribu Lebih Wisatawan Kunjungi Pariwisata Simalungun

Kabupaten Simalungun merupakan salah satu kawasan strategis pariwisata nasional yang memiliki 161 objek wisata, 60 usaha perhotelan, dan 20 desa wisata yang perlu dipromosikan secara khusus, agar minat wisatawan meningkat.

Diberitakan mistar.id sebelumnya, Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga menyampaikan, pariwisata saat ini berubah menjadi mengedepankan budaya dan alam yang menawarkan keseimbangan ekologi.

Dari segi konsep hingga amenitas, kemewahan resort tidak lagi menjadi kelebihan, tetapi bagaimana pelayanan yang berkualitas bisa diberikan kepada penyedia jasa pariwisata.

“Pelaku usaha pariwisata di Simalungun harus adaptif dengan trend seperti ini. Karena bila kita kurang tepat memilih strategi pemasaran dan paket penawaran, tentunya akan berdampak pada rendah maupun tingginya kunjungan wisatawan,” pungkas Radiapoh. (hamzah/hm16)

 

 

Related Articles

Latest Articles