30.3 C
New York
Thursday, August 1, 2024

Waspadai Pasangan Bermasalah Finansial Sebelum Memutuskan Menikah

MISTAR.ID
Menikah adalah momentum sakral yang sebaiknya dilakukan sekali seumur hidup. Itu sebabnya, memutuskan untuk menikah dengan pasangan anda membutuhkan banyak pertimbangan. Baik pertimbangan fisik, psikis meupun finansial.

Data Biro Pusat Statistik (BPS) menyebutkan kasus perceraian di Indonesia pada tahun 2022, sebanyak 24,75% atau tepatnya 110.939 kasus, disebabkan oleh permasalahan ekonomi. Itu sebabnya, penting mengenali tanda-tanda red flag keuangan untuk mencegah perceraian terjadi.

Baca juga:Cegah Pinjol Sejak Dini melalui Literasi Keuangan

Berikut 5 tanda red flag keuangan yang harus anda waspadai dalam memilih pasangan:

Hobi Berhutang

Tanda pertama dari pasangan yang red flag terkait keuangan adalah kegemarannya berhutang. Baik berhutang kepada individu terdekat seperti pasangan, keluarga, rekan kerja, hingga instansi keuangan seperti bank dan fintech (pinjaman online-pinjol). Kebanyakan, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan atau gaya hidup yang lebih besar dari pemasukan. Terlebih lagi, dalam regulasi pinjaman keuangan, khususnya  bersumber dari perbankan, tanggung jawab hutang bagi yang telah menikah menjadi beban yang harus Anda lunasi juga.

 

Menolak Bicara Soal Uang

Tanda finansial red flag pada pasangan adalah ketidakterbukaan terkait keuangan. Setiap kali Anda mengajak untuk membicarakan topik tersebut, dia akan memilih untuk menghindar – bahkan tidak jarang ia justru meluapkan kemarahan apabila didesak. Padahal, kunci sebuah keluarga adalah keterbukaan.

Jika ia tidak memiliki keinginan untuk terbuka terkait arus keuangannya. Berapa penghasilannya, total pengeluaran, hal ini tentu tidak sehat. Sebab, bukan mustahil dalam perjalanan berkeluarga nanti dengannya tiba-tiba Anda harus menghadapi tagihan fantastis atas pengeluaran pasangan yang tidak Anda ketahui sebelumnya.

Pembelian Impulsif

Jika pasanganmu bersifat implusive, hati hatilah. Ia suka membeli sesuatu berdasarkan keinginan dan bukan kebutuhan. Ia tidak memiliki kemampuan untuk menentukan skala prioritas terhadap pengeluaran sendiri. Selama masih ada uang yang tersisa di dompet, rekening, ia merasa bebas membelanjakannya.

Padahal, tindakan pembelanjaan impulsif semacam itu tidak dibenarkan dalam pernikahan. Sebab, sikap semacam itu akan mengakibatkan kesulitan untuk menabung demi persiapan masa depan. Anda tidak akan memiliki simpanan untuk sekedar dana darurat jika terjadi sesuatu di luar prediksi.

Baca juga:Fresh Graduate Wajib Paham 3 Cara Kelola Keuangan Sejak Dini

Berbohong tentang Keuangan

Selain tidak transparan, berbohong soal finansial juga merupakan tanda finansial red flag pada pasangan. Contohnya, berbohong saat membeli suatu barang mahal seharga Rp5.000.000 namun mengaku hanya Rp300.000 saja atau justru sebaliknya – melipatgandakan harga aslinya sehingga jauh lebih mahal.

Padahal, kejujuran dalam finansial sangat berperan besar untuk kesehatan hubungan rumah tangga. Sebab, lebih mudah dalam mendiskusikan terkait keuangan – khususnya rencana jangka pendek hingga panjang terkait keuangan keluarga. Bila terus berbohong, bagaimana bisa mengatur perencanaan secara akurat!?

Memiliki Riwayat Kredit yang Buruk

Pasangan yang mempunyai riwayat kredit buruk – contohnya kredit macet pinjaman di bank, termasuk dalam kategori red flag. Sebab, hal itu menunjukkan manajemen finansialnya yang buruk alias ketidakmampuan untuk mengatur keuangan. Hal ini akan sangat merugikan Anda bila berlanjut dalam pernikahan karena akan terus terbawa dan mengacaukan perekonomian rumah tangga.

Tips Membahas Keuangan dengan Pasangan

Nah, Menakutkan yah jika memiliki pasangan yang termasuk dalam kategori red flag terkait keuangan? Jadi, sebelum menikah, Anda harus berusaha semaksimal mungkin membuat pasangan saling terbuka perihal kondisi finansial masing-masing. Memang bukan merupakan hal yang mudah, namun juga tidak berarti mustahil.

Berikut adalah tips untuk mengajak pasangan Anda agar mau terbuka dan berdiskusi tentang keuangan:

Baca juga:Ini Cerita Sejumlah Investor untuk Merdeka Secara Finansial

  • Pilihlah waktu dan tempat yang tepat – utamakan ketika tengah relaks sehingga pembicaraan bisa mengalir dengan nyaman tanpa tekanan.
  • Jujur dan transparan terkait kondisi finansial secara keseluruhan. Bukan hanya nominal gaji yang Anda miliki dan pengeluaran pribadi, namun juga keluarga yang mungkin masih menjadi tanggung jawab Anda.
  • Diskusikan dan sepakati nilai dan tujuan keuangan masing-masing. Sehingga, kedepannya tidak timbul pertikaian tentang perbedaan pendapat terkait topik tersebut.
  • Cari solusi untuk perbedaan yang terlalu mendasar tanpa melibatkan emosi.
  • Buatlah perencanaan keuangan bersama secara berkala yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.

Jika kemudian sudah mencoba langkah-langkah di atas tidak berhasil mengatasi tanda finansial red flag pada pasangan, sepertinya anda perlu menggunakan layanan konsultan keuangan. Tapi jika tidak berhasil, sepertinya anda harus mikir-mikir dulu untuk serius dengannya. (mrt/hm06)

Related Articles

Latest Articles