8.1 C
New York
Monday, October 28, 2024

UNICEF Dorong Stakeholder Beri Dukungan dan Investasi Lebih Besar untuk PAUD

Jakarta, MISTAR.ID

Indonesia sedang mengembangkan model Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif, yang tidak hanya berfokus pada pembelajaran anak, tetapi juga menyediakan layanan gizi dan kesehatan. Kebijakan baru yang sedang disiapkan juga mencakup wajib belajar 13 tahun, termasuk untuk pra-sekolah.

Maniza Zaman, Perwakilan UNICEF Indonesia, menekankan bahwa kebijakan ini dapat menjadi terobosan signifikan.

“UNICEF telah melakukan advokasi dan melihat kemajuan. Kebijakan ini mengikuti jejak negara lain di kawasan yang telah berinvestasi signifikan pada PAUD dan diharapkan dapat mempengaruhi negara lain,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (25/10/24).

Namun, pengembangan PAUD di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan. Saat ini, hanya 35 persen anak usia 3-6 tahun yang memiliki akses ke layanan PAUD. Selain itu, jumlah PAUD dan infrastrukturnya, terutama di daerah terpencil, masih sangat terbatas.

Baca Juga : Kenalkan Rukun Islam, 1.020 Pelajar PAUD Pematangsiantar Ikuti Manasik Haji

Alokasi anggaran untuk PAUD juga tergolong minim, hanya 0,8 persen dari total anggaran pendidikan nasional, jauh di bawah standar internasional sebesar 10 persen. “Ini perlu ditingkatkan secara signifikan,” tambah Maniza.

Di sisi lain, tidak semua PAUD didukung oleh guru-guru berkualitas. Data menunjukkan hanya 60 persen guru PAUD yang memiliki gelar sarjana, dibandingkan dengan 90 persen di jenjang pendidikan lainnya. Maniza menekankan pentingnya pengakuan terhadap profesi guru, termasuk di tingkat PAUD.

Masalah lain yang dihadapi adalah pemahaman orang tua dan pengasuh tentang pentingnya PAUD yang masih belum merata. Banyak layanan PAUD yang dikelola secara mandiri atau oleh pihak swasta, yang memerlukan biaya tambahan bagi keluarga, meskipun terdapat subsidi.

UNICEF mendorong semua pihak untuk memberikan dukungan dan investasi yang lebih besar untuk PAUD. Maniza menegaskan, dukungan ini diperlukan untuk mengembangkan PAUD yang mencakup berbagai aspek kompleks dan melibatkan semua pemangku kepentingan. “Kita harus memperhatikan keterjangkauan untuk semua kalangan,” tutupnya. (mtr/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles