“Dana BOS dulu pernah ada. Sejak Covid nggak pernah ada lagi. Dari mulai baju olahraga sudah beli, baju batik sering dapat sekarang sudah nggak. Mana tahu pemerintah ada mau kasih dana BOS lagi, ada bantuan gitu,” harapnya.
Ia berharap agar pemerintah memberikan perhatian khusus bagi SLB dan anak-anak berkebutuhan khusus.
“Kami butuh bantuan juga dari pemerintah agar pemerintah lebih memperhatikan. Kiranya ada lah bantuan untuk anak-anak ini, karena nggak di sekolahkan pun orang ini dunianya di sini. Kalau di rumah dia diam saja. Kawan-kawannya pun yang ada ya hanya mengejek aja, kan sedih kita,” tuturnya.
Menurut Mawar, orang tua anak-anak berkebutuhan khusus tidak terlalu berharap banyak terhadap putra-putri mereka, tidak seperti orang tua dari anak-anak normal.
Baca juga : Terbuka Sebagai Sekolah Inklusi, SMA St Ignasius Terima Siswa Berkebutuhan Khusus
“Kalau kita pemikirannya, pokoknya dia bisa ngurus diri sendiri aja, lebih teratur lebih mengerti gitu. Mereka bisa ngurus dirinya sendiri aja sudah syukur,” ungkapnya.
Ia pun berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan anak-anak berkebutuhan khusus seperti dulu lagi.
“Jadi hanya setengah tahun kami membayarnya (uang sekolah). Berat juga loh sejak covid itu harus membayar penuh-penuh terus,” pungkasnya. (susan/hm18)
