2.8 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Dengan Teori Forensik Baru, AI Menunjukkan Sidik Jari Manusia Tak Unik

New York, Mistar.id

Peneliti dari Columbia University menemukan bahwa sidik jari manusia tidak unik. Mereka melakukan ini dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan, juga dikenal sebagai AI.

Para peneliti menggunakan AI untuk memeriksa 60 ribu contoh sidik jari dan menemukan bahwa ada sekitar 70-90% akurasi identifikasi.

Ada indikasi bahwa metode AI berbeda dari metode forensik konvensional, meskipun kinerjanya belum sepenuhnya dipahami.

Baca juga : Meta Bubarkan Tim Responsible AI

“Teknologi AI menggunakan tolok ukur baru, termasuk kelengkungan dan lingkaran pada tengah sidik jari,” kata Profesor Lipson, ahli robotika di Columbia University, seperti dikutip BBC Internasional.

Profesor Lipson menyimpulkan, “Kami sangat skeptis, sehingga kami perlu mengecek berulang kali.”

Graham Williams, profesor ilmu forensik di Universitas Hull, mengatakan bahwa keyakinan bahwa sidik jari manusia unik belum sepenuhnya terbukti, dan kecerdasan buatan mungkin membawa teori baru dalam ilmu forensik.

Namun, dia mengatakan bahwa tim peneliti masih perlu memverifikasi hasil mereka.

Williams menekankan bahwa gagasan bahwa sidik jari manusia unik hanyalah hasil dari perbandingan antara dua orang yang berbeda dan tidak dapat dianggap sebagai bukti yang jelas.

Jika AI dapat melakukan kontribusi besar dalam ilmu forensik, itu akan menjadi pencapaian besar dalam sejarah pengetahuan manusia.

Baca juga : Microsoft Diam-diam Rilis Copilot di 3 Perangkat

Ini menunjukkan peran besar AI dalam merevolusi pemahaman kita tentang warisan ilmiah yang telah ada.

Dia menyatakan bahwa, karena sidik jari manusia tidak dapat dibuktikan, AI mungkin dapat menemukan teori baru.

Sejauh ini, asumsi ini hanya berasal dari perbandingan sidik jari antara dua individu, tetapi itu tentu belum dapat membuktikan bahwa teori tersebut benar. (infokomputer.grid.id/hm19)

Related Articles

Latest Articles