Jakarta, MISTAR.ID
Ponsel bertemakan Barbie resmi dirilis, Jumat (30/8/24). Perusahaan HMD yang menghidupkan kembali ponsel Nokia mengusung ponsel ini dengan tema klasik karena ponsel tidak dibekali dengan jaringan internet.
Jadi, ponsel ini hanya diperuntukkan bagi Anda yang ingin beristirahat menggunakan smartphone dan media sosial.
Ponsel yang dinamakan HMD Barbie Phone ini adalah feature phone dengan desain lipat klasik. Berbeda dari ponsel foldable modern seperti Samsung Galaxy Z Flip. Ponsel ini hanya menyediakan fitur dasar untuk panggilan telepon dan SMS.
“Dalam dunia digital yang serba cepat seperti saat ini, kita sering merasa bahwa percakapan di dunia maya tidak pernah berhenti,” kata Lars Silberbauer, Chief Marketing Officer HMD, dilansir dari detik.
Baca juga:Â Nokia dan Mattel Kerja Sama Luncurkan Ponsel Barbie
“Ponsel ini mengajak kalian untuk meninggalkan smartphone ketika kalian ingin lebih sedikit berselancar di internet dan lebih banyak menikmati kesenangan. Semuanya dengan bantuan ikon budaya sejati, Barbie,” tambahnya.
HMD Barbie Phone memiliki layar utama berukuran 2,8 inci dan layar eksternal berukuran 1,77 inci. Bagian belakangnya dilengkapi kaca untuk mengambil selfie menggunakan kamera belakang beresolusi 5 MP.
Ponsel ini didukung oleh chipset Unisoc T107, dengan RAM 64 MB dan memori internal 128 MB yang dapat diperluas menggunakan microSD hingga 32 GB. Untuk konektivitas, ponsel ini mendukung Bluetooth 5, jack headphone 3,5 mm, dan port USB-C.
Desain ponsel ini dipenuhi dengan logo Barbie yang besar di berbagai bagian bodi, mulai dari panel belakang, di bawah layar utama, hingga tombol keypad. Keyboard T9-nya juga memiliki desain rahasia khas Barbie, seperti pohon palem, simbol hati, dan burung flamingo yang menyala dalam kondisi gelap.
Saat pertama kali diaktifkan, pengguna akan disambut oleh pesan suara “Hi Barbie” dan notifikasi panggilan tidak terjawab dari Ken, pacar Barbie. Pengguna HMD Barbie Phone juga bisa menyimpan nomor Ken di daftar kontak mereka.
HMD Barbie Phone sudah tersedia secara global dengan harga USD 129 atau sekitar Rp 1,9 jutaan. Namun, belum ada informasi resmi apakah sudah ada di Indonesia. (detik/hm20)
