Padahal data memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek. Untuk itu ke depannya perlu dibangun pengelolaan data yang baik mulai dari Puskesmas, Posyandu, hingga Puskesmas Pembantu (Pustu). Di mana data ini nantinya akan terpusat dan dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkannya.
Workshop ini diungkapkan bekerja sama dengan PP IAKMI Pusat dan Transform Health Indonesia yang mengkampanyekan pentingnya data. Masyarakat diimbau untuk memberikan data diri yang benar dan puskesmas diharapkan memberikan data yang akurat.
“Dengan data yang valid, keputusan dan kebijakan yang diambil akan lebih berbasis bukti,” jelas Destanul.
Dia juga menerangkan, data akan sangat membantu mengidentifikasi daerah mana sedang berjangkit penyakit, mana yang memerlukan perhatian serius dan mana yang perlu difokuskan.
Baca juga:Sekolah Kebangsaan ke SMA, Pelatihan Literasi Digital: Memilah Hoaks saat Pemilu
“Intervensi kesehatan bisa lebih disesuaikan dengan kondisi spesifik setiap daerah. Masalah kesehatan yang sangat bervariasi memerlukan pendekatan yang berbeda di setiap daerah,” ujarnya.
Koordinator Nasional Transform Health Indonesia, Ede Surya Darmawan sebagai salah satu narasumber dalam workshop ini mengajak diskusi semua pihak dan memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip pengelolaan data kesehatan.
“Data itu kadang orang tidak paham, dipikirnya hanya catatan-catatan saja, tapi bila dimanfaatkan dengan baik akan memberikan keuntungan untuk kita. Karena data bisa memproteksi orang akan menjadi lebih sehat. Lalu, bagaimana meningkatkan orang tambah sehat melalui data dan terkahir penggunaan data bisa bermanfaat untuk semua orang,” paparnya. (anita/hm16)
