18.2 C
New York
Thursday, September 26, 2024

Kenapa Walkie Talkie Bisa Meledak? Ini Penjelasannya

Jakarta, MISTAR.ID

Sejumlah walkie talkie milik anggota kelompok Hizbullah meledak pada Rabu (18/9), menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari 450 lainnya. Ledakan ini terjadi hanya sehari setelah insiden serupa menimpa perangkat pager di Lebanon, memicu spekulasi mengenai sabotase perangkat komunikasi.

Walkie talkie yang meledak, berdasarkan foto-foto yang beredar, merupakan model IC-V82, produk buatan perusahaan Jepang, Icom Inc. Model ini sudah lama tidak diproduksi dan banyak digunakan untuk keperluan komunikasi amatir.

Dugaan Sabotase dan Produk Palsu. Beberapa pengamat menduga bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh sabotase rantai pasokan. Ada kemungkinan perangkat-perangkat komunikasi itu telah disusupi bahan peledak kecil, sekitar 1 hingga 3 gram, sebelum sampai ke tangan Hizbullah.

Baca juga: Imbas Ledakan Pager-Walkie Talkie di Lebanon Tewaskan 37 Orang

Di sisi lain, dugaan kuat juga mengarah pada masalah baterai, terutama setelah beberapa anggota Hizbullah segera membuang baterai dari walkie talkie mereka setelah insiden ledakan di sebuah pemakaman di pinggiran Beirut. Baterai ini diyakini berasal dari produk palsu yang memiliki kualitas lebih rendah dan rentan terhadap malfungsi.

Icom Inc sebelumnya telah mengeluarkan peringatan mengenai adanya produk IC-V82 palsu di pasar. Dalam pernyataan resminya, perusahaan memperingatkan bahwa model yang dipalsukan ini berisiko mengalami masalah serius, termasuk ledakan baterai.

Israel Dituding Terlibat Hizbullah menuding Israel berada di balik gelombang ledakan perangkat komunikasi ini, meski belum ada bukti konkret yang menguatkan klaim tersebut. Israel sendiri belum memberikan komentar terkait tuduhan ini.

Baca juga: Hizbullah Luncurkan Serangan Pertama ke Israel Pasca Ledakan Pager

Investigasi Masih Berlangsung Dalam pernyataan di situs resminya, Icom Inc menyatakan pihaknya tengah menyelidiki penyebab pasti ledakan tersebut. “Kami sedang menyelidiki fakta-fakta seputar masalah ini. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan segera setelah hasil penyelidikan tersedia,” ujar perwakilan perusahaan.

Ledakan perangkat komunikasi ini memicu kekhawatiran akan potensi serangan siber atau sabotase lebih lanjut di wilayah Lebanon, terutama di kalangan kelompok Hizbullah yang mengandalkan teknologi komunikasi untuk operasional mereka. (cnn/hm25)

Related Articles

Latest Articles